JEPARA (SUARABARU.ID) – PLN UIK Tanjung Jati B melalui Yayasan Baitul Maal (YBM) menyelenggarakan pelatihan pembuatan karya seni dari daur ulang sampah bagi mahasiswa binaan di Gedung Serba Guna, Bandengan, Jepara. Kegiatan ini merupakan bagian dari kepedulian PLN UIK Tanjung Jati B terhadap lingkungan dan juga upaya meningkatkan keterampilan mahasiswa binaan dalam pemanfaatan dan daur ulang sampah.
Pelatihan ini diikuti oleh 10 mahasiswa binaan YBM PLN UIK Tanjung Jati B yang saat ini tengah menempuh pendidikan di berbagai perguruan tinggi. Mereka diajarkan untuk membuat produk yang bermanfaat dan karya seni menggunakan daur ulang sampah atau barang-barang bekas pakai yang ada di sekitar lingkungan, seperti plastik bekas kemasan sabun cuci, bekas kemasan makanan, bekas kemasan minuman kopi bubuk, dan botol minum bekas.
Instruktur dari Bank Sampah Syariah Jepara hadir dalam pelatihan ini untuk memberikan panduan kepada para peserta. Hasil dari pelatihan ini berupa berbagai produk karya seni unik, seperti dompet, tas jinjing, gantungan kunci, hiasan meja, dan akuarium.
General Manager PLN UIK Tanjung Jati B, Dony Ocniza, menyatakan harapannya bahwa pelatihan ini akan dapat meningkatkan keterampilan mahasiswa serta menginspirasi mereka untuk mengeksplorasi kreativitas baru dalam daur ulang sampah.
“Kami juga berharap para mahasiswa dapat membagikan ilmu dan keterampilan ini kepada masyarakat, yang tentunya akan memberikan dampak positif terhadap lingkungan dan masyarakat secara keseluruhan,” ungkap Dony. Peluang untuk menciptakan ekonomi kreatif juga diharapkan dapat terus berkembang melalui upaya berkelanjutan ini.
Pelatihan ini telah sukses menciptakan inspirasi baru, sebuah langkah kecil dalam mengubah sampah menjadi karya seni yang unik dan bermanfaat. Mewujudkan kepedulian terhadap lingkungan, serta membuka pintu menuju peluang dan potensi baru.
Sebagai generasi penerus yang akan membangun Indonesia di masa depan, para mahasiswa tersebut kini memiliki bekal nyata untuk turut berperan dalam misi penyelamatan bumi yang tengah terancam akibat sampah yang tidak terkelola dengan baik.
Hadepe