MAGELANG (SUARABARU.ID) – Kode Etik Jurnalistik merupakan harga mati bagi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Maka semua anggota PWI yang menjalankan tugas di lapangan harus menjunjung tinggi etik profesi tersebut.
Penegasan itu disampaikan Ketua PWI Jawa Tengah Amir Machmud NS, saat melantik Pengurus PWI Kota Magelang 2024-2027 di Ruang Rapat Lantai 1 Kantor Wali Kota Magelang, Rabu (17/1).
Pada Konferkot PWI Kota Magelang itu, Wiwid Arif Setyoko secara aklamasi terpilih kembali menjadi ketua periode 2024-2027. Pelantikan dihadiri Wali Kota dr. Muchamad Nur Aziz, Sekda Hamzah Kholifi, para kepala OPD serta sejumlah undangan.
Selain Ketua PWI Jateng, hadir pula Sekretaris PWI Jateng Setyawan Hendra Kelana, Wakil Ketya PWI Isdianto, Bendahara Zainal Mutaqin dan Sunarto dari bidang organisasi.
Amir menerangkan, sekitar tahun 2020-2022 banyak berita yang tidak masuk standar etik jurnalistik. Dewan Pers kemudian minta kepada PWI Pusat untuk menyelenggarakan kegiatan uji kompetensi wartawan (UKW) bagi anggota PWI.
‘’Tanpa kode etik kita (wartawan red) akan menjadi duri dalam daging bagi masyarakat. Jadikan Kode Etik Jurnalistik sebagai mahkota. Tidak cukup hanya menulis, kita harus memegang teguh etika dalam menulis,’’ pesan Amir.
Wali Kota Muchamad Nur Aziz mengatakan, pergaulan dengan teman-teman wartawan yang bertugas di Pemkot Magelang sangat menyenangkan. Juga berita yang dibuat semuanya baik.
Menurutnya, profesi wartawan bisa membuat seorang atau lembaga menjadi baik atau sebaliknya menjadi jelek.
Kota Magelang, lanjut dokter spesialis penyakit dalam itu, adalah kota kecil seperti endog ceplok (telor ceplok red). Kalau tidak ada bantuan dari para wartawan banyak orang khususnya dari luar kota, yang tidak tahu kota ini.
Ketua PWI Kota Magelang Wiwid Arif Setyoko menegaskan, wartawan yang tergabung dalam PWI harus wartawan yang kompeten, serta menjunjung tinggi Kode Etik Jurnalistik.
Terkait itu, Pemimpin Redaksi Magelang Express Online itu berupaya untuk meningkatkan jumlah wartawan yang ikut UKW, dan mendapat sertifikasi muda. Selanjutnya ditingkatnya menjadi madya dan tertinggi sertifikasi utama.
‘’Sekitar 80% wartawan di Kota Magelang sudah ikut UKW. Diharapkan secepatnya wartawan di kota ini semuanya kompeten dalam menjalankan tugas peliputan,’’ terangnya.
Selain itu, meningkatkan peran Siwo PWI. Ke depan diharapkan bisa menggelar banyak event-evet olahraga. PWI Kota Magelang melalui Siwo pernah menggelar Kejurnas Renang Kelompok Umur.
Doddy Ardjono