JEPARA (SUARABARU.ID) – Sekitar 270 siswa siswi SD Unggulan Terpadu Bumi Kartini kelas lima bersama para orang tua dan guru belum lama ini telah mengikuti kegiatan parent kids intrepreneurship yakni kegiatan pembelajaran di sekolah yang dilaksanakan oleh siswa dan orang tua secara bersama-sama.
Kegiatan ini diselenggrakan oleh para wali kelas lima SDUT Bumi Kartini Jepara ini berlangsung di Aula Blok V SDUT Bumi Kartini dan merupakan pembelajaran implentasi dari pembelajaran Projek Penguatan Pelajara Pancasila (P5)
Hadir dalam kegiatan ini peggiat lingkungan dari Jepara yang juga salah satu wali siswa SDUT Bumi Kartini, Fauziah Fakhrunisa sebagai narasumber yang mengantarkan materi Green Bussnies.
Dalam konsep Kewirausahaan Ramah Lingkungan (Green Entrepreneurship) adalah proses untuk secara sadar mengatasi kebutuhan dan permasalahan lingkungan dan sosial, serta mengembangkan konsep bisnis yang brilian dan orisinal yang akan memberikan solusi.
Konsep ini masih membutuhkan energi yang banyak karena merubah sistem budaya masyarakat untuk selalu peduli lingkungan, sehingga memberikan manfaat bagi lingkungan sekaligus membantu pemeliharaan keberlanjutan finansial dengan tanpa merusak lingkungan alam.
Dengan kata lain, green bussnis atau kewirausahaan hijau mengacu pada bisnis, dan perusahaan yang mengembangkan produk atau layanan yang dapat berpotensi melindungi ekosistem.
Fauziyah mengungkapkan bahwa di Indonesia sudah ada yang sekolah yang mempraktikkan ramah lingkungan misalnya lembaga pendidikan Green Scool Bali yang menggunakan bio diesel dengan memanfaatkan minyak bekas dari sumbangan wali siswa sebagai sarana antar antar jemput siswa.
Selain itu ada ide lain yakni bio plastik dari singkong.sebagai solusi menguraikan masalah sampah plastik, sedotan plastik diganti dengan sedotan dari alumunium yang bisa di cuci, atau dari batok pohon
Edi Susilo, Kepala Sekolah SDUT Bumi Kartini Jepara dalam sambutannya mengatakan bahwa sekolah sebagai Institusi pendidikan mampu mencetak generasi penerus bangsa yang unggul begitu juga dengan orang tua memiliki peran strategis dalam membantu dan mengantarkan pembelajaran anaknya sehingga orang tua juga memiliki peran penting dalam meningkatkan keefektifan proses belajar mengajar pada siswa. “Sekolah mengajak orang tua untuk bekerja sama meningkatkan kualitas pembelajaran secara langsung dan dalam kegiatan ini sudah dibuktikan bersama-sama,” ujarnya
Daniswara Ghaisan Arkananta salah satu siswa kelas 5 India mempresentasikan bersama mamanya mengatakan bahwa kegiatan ini sangat bagus karena disamping bisa mendapatkan pemahaman yang sama tentang pengelolaan sampah juga bisa mendekatkan orang tua dan anak untuk ikut berproses secara langsung dengan belajar besama. Terutama dalam pengelolaan sampah supaya lingkungan menjadi bersih dan sehat.
Farida Ahmad sebagai salah satu wali kelas lima mengaku bangga dan berterima kasih atas partisispasi dari orang tua yang sudah antusias berpartisipasi untuk hadir belajar bersama ananda di sekolah. Sehingga kegiatan ini sukses terlaksana karena 90% wali siswa hadir semua. Ini momentum yang langka. Sejak 13 tahun juga baru pertama kali diadakan. Semoga tahun akan datang bisa terselenggara kembali.
Hadepe – Farida Ahmad