KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID) – Musyawarah cabang luar biasa (Muscablub) Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) Kabupaten Magelang digelar hari ini (Sabtu 13/1/2024). Dilaksanakan di aula kantor KONI setempat.
Wakil Ketua II FORKI Provinsi Jawa Tengah, Adam Prabowo mengatakan bahwa sebuah organisasi harus didasari dengan penataan yang baik. Atau tata kelola organisasi yang baik. “Karena tidak akan ada prestasi yang baik tanpa tata kelola organisasi yang baik,” katanya.
Selebihnya dijelaskan, di Forki itu ketuanya tidak bisa dicalonkan. Tetapi harus mencalonkan diri. Karena tidak ingin, di kemudian hari seseorang yang dicalonkan menyatakan sebenarnya dia tidak mau dicalonkan. Tapi dipaksa untuk maju.
Beda kalau calon ketua mencalonkan diri berarti ada kesanggupan. Karena harus membuat pernyataan kesanggupan untuk menjadi ketua. “Secara moril beliau terikat dengan janjinya,” katanya.
Meski pada kenyataannya seperti calon ketua Forki Kabupaten Magelang, Sudarno, itu didorong untuk mencalonkan diri. “Mengingat tidak ada yang lain,” imbuhnya.
Sementara itu ketua umum terpilih, Sudarno, mengatakan bahwa organisasi apa pun harus diawaki. Oleh struktur organisasi yang telah terbentuk. Secara kepengurusan dia sudah menjabat selama dua periode. Periode pertama tahun 2014-2019 dan periode kedua 2019- April 2023.
Karena masa kerjanya telah habis, maka diisi karetaker. Hingga akhirnya dilakukan Muscablub hari ini. Pada periode ketiga ini sejak 2024-2028.
Ketika mendapat amanah untuk kembali memimpin Forki Kabupaten Magelang, dia berjanji akan berupaya lebih baik. Selama ini ada peningkatan prestasi, meski tidak drastis. Yakni prestasi di tingkat provinsi.
Ke depan dia memiliki visi dan misi. Visinya ingin mengangkat harkat dan martabat serta kehormatan bagi atlet, pelatih, melalui prestasi olahraga karate. Dia yakin bahwa secara otomatis, baik atlet maupun pelatih, serta pengurusnya, akan merasa terhormat apabila mampu untuk mengukir prestasi yang lebih tinggi.
Sedangkan misinya, dia akan mengkonsolidasikan dan mensinergikan organisasi dengan pemangku kepentingan. Pihak swasta, pendidikan, serta masyarakat. “Kami ingin ada tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh agama, bekerja sama meningkatkan prestasi,” katanya.
Ditambahkan, media massa juga sangat penting. Agar kegiatan Forki bisa lebih dikenal masyarakat.
Disebutkan, Forki tingkat nasional membawahi 25 perguruan beladiri. Sedangkan di Kabupaten Magelang ada enam perguruan. Yakni Inkai, Inkanas, Lemkari, KKI, Inkado dan Dokkai.
Dari 21 kecamatan se-kabupaten Magelang ada tiga kecamatan yang tinggi peminat Forki-nya. Paling besar di wilayah Kecamatan Grabag, disusul Mertoyudan, Muntilan. Di wilayah Kecamatan Dukun juga sudah didorong, selain Sawangan.
Eko Priyono