blank
Ganjar Pranowo (baju hitam) beserta istrinya Siti Atikoh, menjenguk korban kekerasan yang diduga dilakukan oknum TNI. Foto: tmgp

BOYOLALI (SUARABARU.ID)– Dua relawan Calon Presiden dan Wakil Presiden RI 2024, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, yang diduga menjadi korban penganiayaan oleh oknum TNI, dijenguk Ganjar beserta istrinya Siti Atikoh, di RSUD Pandan Arang, Boyolali, Minggu (31/12/2022).

Ganjar tiba di rumah sakit sekitar pukul 21.04 WIB, dan langsung menuju lantai tiga, tempat para korban dirawat. Korban pertama bernama Slamet Andono dengan kondisi sadar, namun memar di bagian wajah dan kepala.

Dari Andono, Ganjar mendapat keterangan, jika penganiayaan terjadi saat korban pulang dari acara kampanye, dan berhenti di lampu merah. Tiba-tiba ada sejumlah oknum TNI memukulinya.

BACA JUGA: Indonesia Masih Punya Banyak PR

Korban pun dibawa ke markas asrama Kompi Senapan B Yonif Raider 408/Suhbrastha Boyolali, kemudian dipukuli lagi oleh sekitar lima orang, di antaranya berseragam.

Sedangkan Arif Diva Ramandhani, korban satunya lagi belum bisa diajak bicara, karena kondisinya lebih parah. Penganiayaan itu membuat luka di kepala, wajah dan kaki.

”Dari tujuh anak, ada dua yang masih dirawat. Satu saya tidak sempat ngomong karena masih tidur. Yang satu sudah bisa diajak bicara,” ujar Ganjar kepada awak media usai menjenguk.

BACA JUGA: Taman Wisata Candi Borobudur Beri “Surprise” Bagi Pengunjung Pertama Candi Borobudur di Tahun 2024

Hasil dari pemeriksaan dokter, para korban mengalami luka memar akibat pukulan. Satu korban, harus kehilangan satu giginya.

”Mendengarkan cerita dari para korban, dia lagi berhenti di lampu merah. Tiba-tiba dipukul, dan setelah itu dia ditarik, balik ke dalam markas dipukuli lagi. Mereka berseragam,” ungkapnya.

Mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu pun, menyayangkan tindakan oknum TNI yang main hakim sendiri.

BACA JUGA: Meriahkan Tahun Baru, Disporapar Kota Magelang Gelar Lomba Memasak Nasi Goreng “Magelangan”

”Kalau ada yang melanggar kasih ke aparat, aparat yang harus menangani. Tidak main hakim sendiri. Ini cerita rakyat yang harus bisa diingatkan, siapa pun tidak boleh mengatasnamakan apapun dengan semena-mena. Kami akan urus itu,” tegas Ganjar.

Sejauh ini, pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan Panglima TNI, Kasad, dan Pangdam, berkait persoalan ini. ”Sambutannya bagus, dan ada tim dari saya yang bisa berkomunikasi mengenai perkembangannya,” tuturnya.

Dalam kesempatan itu, dia juga mengingatkan kepada para pendukungnya, untuk bisa tertib dalam melakukan kampanye.

”Kejadian ini harus dijadikan contoh, agar tdk terulang lagi. Dan teman-teman di Boyolali sudah mengurus semuanya. Untuk biaya kami urus semuanya,” tandasnya.

Riyan