KUDUS (SUARABARU.ID) – Motivasi untuk terus memperbaiki diri jadi kunci meraih kesuksesan. Hal itu diungkapkan Penjabat Bupati Kudus Bergas Catursasi Penanggungan usai menyerahkan secara simbolis bantuan kepada Anak Tidak Sekolah (ATS) yang kembali sekolah pada Pendidikan Kesetaraan di Pendapa Kabupaten Kudus, Jumat (29/12).
“Di tengah keterbatasan, harus semangat melanjutkan sekolah dan memperbaiki diri,” ucapnya.
Bergas mengapresiasi kemauan anak-anak tidak sekolah dalam melanjutkan studinya. Menurutnya, sekolah di pendidikan kesetaraan tidak ada bedanya dengan sekolah biasa. Asalkan, guru pengajar terus memotivasi dan muridnya semangat untuk mengejar ketertinggalan. Pj. Bupati memberikan contoh perjuangan pahlawan yang sukses melawan penjajah dengan bambu runcing.
“Para pahlawan menjadi bukti bahwa keterbatasan bukan halangan untuk meraih kesuksesan. Semangat juangnya harus keren. Untuk para guru, harus terus memotivasi muridnya,” paparnya.
Pj. Bupati meminta seluruh anak-anak harus terus melanjutkan studinya. Sehingga dapat menghadapi berbagai tantangan. Pihaknya juga berpesan agar anak-anak tetap percaya diri dan menguatkan mental. Sebab, baik Baznas, Disdikpora, dan pihaknya akan selalu mendampingi seluruh anak-anak.
“Ingat, harus selalu berupaya menjadi yang terhebat. Tidak perlu takut karena kami di sini akan menjadi orang tua yang mendampingi adek-adek semua,” imbuhnya.
Lebih lanjut, pihaknya berencana akan membuat sekolah khusus bagi anak dari keluarga tak mampu yang berprestasi. Bergas menjelaskan akan mengintegrasikan mulai dari SD, SMP, dan menyiapkan generasi masa depan yang siap kerja, kreatif dan mandiri.
“Harapannya, angka kemiskinan makin menurun dan makin banyak generasi penerus yang mandiri,” paparnya.
Ketua Baznas Kudus Noor Badi mendukung program Pemerintah Kabupaten Kudus untuk menyelamatkan manusia dan kemanusiaan. Noor Badi mengungkapkan kolaborasi dilakukan untuk menyiapkan generasi masa depan yang andal, berilmu, dan berakhlak mulia.
“Kami ikut mendorong generasi masa depan yang berakhlak mulia dan berilmu. Semoga sekolahnya dapat diteruskan ke jenjang berikutnya,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Disdikpora Kudus Harjuna Widada mengungkapkan terdapat 748 anak yang tidak melanjutkan sekolah. Setelah pendekatan persuasif, terdapat 40 anak yang akhirnya melanjutkan sekolah melalui pendidikan kesetaraan.
“Hari ini, kami menyerahkan bantuan kepada 40 anak dari 9 kecamatan,” terangnya.
Pihaknya menggandeng Baznas Kudus melalui Pentasyarufan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) Unit Pelayanan Zakat (UPZ) Disdikpora memberikan bantuan sebesar 83, 76 juta rupiah kepada 40 penerima dan PKBM.
Terdiri dari sepatu, tas, perlengkapan alat tulis, uang saku sebesar 300 ribu rupiah, dan sepeda bagi yang mengajukan. Harjuna juga menyerahkan uang SPP selama satu semester kepada perwakilan dari Ketua Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
“Semoga bantuan ini dapat memotivasi anak-anak untuk melanjutkan sekolah,” tuturnya.
Ali Bustomi