Bagaimana cara membuat berita atau news?. Jika hal itu ditanyakan pada wartawan tentu saja jawabannya adalah mudah. Namun jika hal itu ditanyakan pada orang orang yang tidak berkecimpung di dunia jurnalistik bisa jadi membuat berita merupakan hal yang rumit.
Sebenarnya aktifitas membuat berita bisa dilakukan oleh siapapun dan dari latar belakang pekerjaan apapun. Bahkan kini membuat berita bisa jadi lebih mudah seiring dengan semakin canggihnya teknologi informasi. Teknologi informasi bisa membantu menemukan dan mengkroscek kebenaran data penunjang yang digunakan untuk memperkuat sebuah berita.
Berikut kami sajikan langkah- langkah efektif menulis sebuah berita. Pertama, kita harus menemukan peristiwa, kejadian, atau acara yang akan diberitakan. Contohnya antara lain membuat berita tentang seminar, wisuda, kecelakaan, kenaikan harga, kemacetan, debat capres dan masih banyak contoh lainnya.
Kedua, gunakanlah kalimat yang pendek saat menyusun berita. Banyak sekali saya jumpai kasus orang kesulitan menyusun kalimat yang pendek. Mereka suka membuat kalimat yang cenderung panjang bahkan bisa dikatakan sangat penjang. Hal itulah yang justru membuat kalimat kalimat yang mereka buat dalam berita menjadi membingungkan. Sehingga tidak sedikit orang kemudian mengatakan membuat berita itu rumit dan membingungkan. Oleh karena itu sangat penting membiasakan mulai menulis berita dengan kalimat kalimat yang pendek saja.
Ketiga, buatlah setiap kalimat dengan memperhatikan Subyek Predikat Objek dan Keterangan (SPOK). Teknik ini sebenarnya sudah kita pelajari sejak Sekolah Dasar. Kita pasti sudah diajarkan menyusun sebuah kalimat secara efektif dengan memperhatikan secara jelas SPOK nya. Seperti kita ketahui bersama unsur minimal dari sebuah kalimat terdiri dari subyek dan predikat. Oleh karena itu biasakan menyusun kalimat dengan memperhatikan unsur unsur tersebut.
Membuat berita dengan kalimat kalimat yang mengandung SP, SPO, atau SPOK maka dengan sendirinya akan mengarahkan pada sebuah berita yang memenuhi unsur 5W+1H. Konsep 5W+1H yaitu what: apa yang terjadi?. who: siapa yang terlibat dalam peristiwa itu?. Why: mengapa hal itu terjadi?. When: kapan peristiwa itu terjadi?. Where: dimana peristiwa itu terjadi?. How: bagaimana peristiwa itu terjadi?.
Keempat, gunakan bahasa yang lugas dan to the point. Berita yang baik menggunakan stuktur bahasa yang lugas dan to the point. Sangat penting menghindari penggunaan kalimat yang ambigu dan membingungkan.
Kelima, menggambarkan fakta. Sebuah berita dibuat berdasar fakta fakta faktual di lapangan dan tidak boleh memasukkan unsur opini penulis di dalamnya.
Keenam, menyampaikan hal hal penting dalam berita di paragraph awal. Tujuannya adalah agar pembaca bisa dengan mudah menangkap inti dari sebuah berita.
Ketujuh, gunakan kutipan langsung dari narasumber. Kutipan langsung dari narasumber akan semakin membuat sebuah berita memiliki legitimasi yang kuat di mata pembaca. Kutipan langsung juga lebih meyakinkan karena merupakan informasi yang disampaikan oleh narasumber secara langsung dan bukan intepretasi pembuat berita.
Kedelapan, gunakan data yang otentik. Berita yang berkualitas menampilkan data yang jelas dan otentik. Untuk menghindari kesalahan data seperti nama, gelar, jabatan, jumlah atau angka dan data data lainnya penting kiranya melakukan kroscek.
Kesembilan, gunakan judul yang menarik. Judul yang menarik bisa menjadi salah satu daya tarik bagi pembaca untuk mau menyempatkan waktu membaca sebuah berita.
*Penulis: Nurkholis SE MIKom, Dosen Prodi S1 Ilmu Komunikasi Universitas Islam Sultan Agung (Unissula), Semarang