blank
Kasat Intelkam Polres Grobogan AKP Joko Susilo saat menyampaikan paparan terkait pentingnya menghindari kampanye hitam. Foto: Tya Wiedya

GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Bawaslu (Badan Pengawas Pemilihan Umum) Grobogan melakukan sosialisasi pengawasan konten internet di Kyriad Grandmaster Hotel Purwodadi, Senin, 18 Desember 2023.

Hadir dalam kegiatan ini dua narasumber yakni Kasat Intelkam Polres Grobogan AKP Joko Susilo dan perwakilan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Jawa Tengah, Intan Hidayat.

Dalam kegiatan ini, hadir beberapa perwakilan mahasiswa dan organisasi kemahasiswaan di Kabupaten Grobogan, serta sejumlah awak media dan dinas terkait dalam kegiatan tersebut.

Ketua Bawaslu Grobogan, Fitria Nita Witanti menjelaskan, Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) di Kabupaten Grobogan berada di posisi rawan sedang dengan poin 22,892.

Dengan IKP tersebut, Kabupaten Grobogan masih cukup landai, namun tidak boleh berpangku tangan. “Tetap harus ada pengawasan dan pencegahan. Salah satu ikhtiar Bawaslu adalah melibatkan unsur partisipasi masyarakat Grobogan agar bisa meningkat dalam pelaksanaan Pemilu yang digelar pada tahun mendatang,” ujar Fitria Nita Witanti.

Dalam rangka pengawasan tersebut, khususnya pada konten internet, Fitria menjelaskan perlu adanya kolaborasi dan kontribusi dari kalangan BEM, ormas, OKP, GMNI, NU, Ansor, PMII, HMI yang punya massa untuk membantu menjadi pioner dalam pengawasan pemilu.

“Bawaslu Grobogan punya tugas konstitusi yaitu soswatif atau sosialisasi pengawasan partisipatif yang diatur dalam Perbawaslu Nomor 2 tahun 2023,” jelas Fitria, sapaan akrabnya.

Dirinya juga menjelaskan, kampanye di akun media sosial saat ini terpantau belum ada pergerakan untuk platform tersebut, namun peserta pemilu sudah setor 20 akun media sosial per masing-masing platform.

“Fokus pengawasan selanjutnya adalah peserta Pemilu. Kami antisipasi pula munculnya akun ilegal yang membawa konten politisasi SARA dan hoaks,” tambah Fitria Nita Witanti.

Paparan Kasat Intelkam Dalam kesempatan itu, Kasat Intelkam Polres Grobogan AKP Joko Susilo menjelaskan tentang bahaya black campaign atau kampanye hitam dalam tahapan pemilu.

Menurut AKP Joko Susilo, kampanye hitam adalah suatu model atau perilaku atau perbuatan atau cara berkampanye yang dilakukan seorang calon, sekelompok orang atau parpol bahkan simpatisan dengan cara menghina atau mencemarkan nama baik denagn sasaran lawan atau calon lainnya.

“Kampanye hitam ini berbahaya karena dapat merusak reputasi seseorang dalam kehidupan berdemokrasi,” jelas AKP Joko Susilo.

Dirinya memaparkan bahwa kampanye hitam ini biasa ditemukan dalam akses yang illegal atau akun palsu dalam penyebaran fitnah, penyebaran ujaran kebencian, manipulasi dokumen, penyebaran berita hoaks dan penyalahgunaan data pribadi.

“Karena itu jangan sampai Anda termakan hoax dengan kampanye hitam melalui kanal illegal atau akun palsu karena seperti yang saya sampaikan tujuan dari kampanye hitam sendiri untuk memecah persatuan dan kesatuan dalam berdemokrasi,” papar Joko Susilo.

Sementara itu, perwakilan SMSI Jawa Tengah, Intan Hidayat memberikan tips selama masa tahapan pemilu ini kepada masyarakat agar bersama-sama turut mengawasi pemilihan umum.

Tips yang berkaitan dengan hal ini adalah tips mengonsumsi informasi. Hidayat menjelaskan tips mengonsumsi informasi yakni dengan selalu skeptis, selalu berpikiran terbuka, cek identitas atau track record website atau akun, cek tanggal posting, jangan tergiur oleh judul atau konten.

“Kemudian baca artikel sampai tuntas dan telusuri sumbernya, kemudian cek pembuatnya dan orang yang menyebarkan. Anda semua bisa menanyakan langsung kepada ahlinya,” papar Intan Hidayat.

Tya Wiedya