blank
Jaladwara, pancuran kuno di makam Ratu Kalinyamat.

JEPARA (SUARABARU.ID)- Wilayah yang bernama Mantingan, yang terletak di Kecamatan Tahunan, Kabuapten Jepara, Jawa Tengah (Jateng) sampai hari ini masih menyimpan sejuta misteri. Pasalnya, sebuah wilayah yang menjadi tempat pemakaman Ratu Kalinyamat dan Sultan Hadlirin ini salah satu saksi bisu peristiwa-peristiwa penting sejarah Jepara di masa lampau.

Keberadaan Masjid Mantingan yang dibangun oleh Ratu Kalinyamat sepuluh tahun pasca wafatnya Sultan Hadlirin tepatnya pada tahun 1559 M, sesuai dengan inskripsi candra sengkala: rupa brahmanawarna-sari menjadi salah satu bukti bahwa Mantingan atau Pamantingan adalah sebuah wilayah penting dalam penyebaran agama Islam di pulau Jawa.

Tempat Keramat

Dalam beberapa literatur disebutkan bahwa Pamantingan atau Mantingan adalah salah satu tempat keramat di tanah Jawa. Terutama yang bagian dalam komplek makam dan masjid. Dengan kontur tanah yang berada di dataran tinggi, Mantingan yang dulu disebut Pamantingan merupakan tempat kediaman roh (lelembut) tanah Jawa.

Ada dugaan bahwa Mantingan merupakan tempat pemujaan sebelum Islam datang. Hal ini dikarenakan banyak ditemukannya beberapa reruntuhan benda-benda purbakala sebagai bagian dari arsitektur candi. Tepat di depan gerbang makam Ratu Kaliyamat terdapat Jaladwara. Jaladwara adalah pancuran kuno yang biasanya ditempatkan di candi atau petirtaan.

Jaladwara biasanya bentuknya menyerupai binatang dengan ekor panjang. Di beberapa tempat Jaladwara ada yang berbentuk gajah dengan belalai yang melingkar ke atas. Sementara Jaladwara yang berada di makam Mantingan ini berbentuk angsa dengan sayap kanan kiri dan berekor panjang dengan lobang menganga di bawah mulut sebagai tempat keluarnya air.

Ceruta tutur lain menyebutkan Mantingan merupakan tempat kediaman pertapa wanita dari Cemara Tunggal, yang kabarnya juga menjadi Ratu segara Kidul, ‘Dewi Laut Selatan’, Nyai Lara Kidul (Meinsma, Babad; hlm. l0 dan 21). Mantingan juga sebagai tempat kediaman Syeh Jumadil Kubra.

Konon, Mantingan juga sebagai tempat pertapaan Sunan Kalijaga. Dalam cerita tutur dikisahkan ketika para wali sudah berkumpul dalam pembangunan Masjid Demak, Sunan Kalijaga datang terlambat sebab Sunan Kalijaga bertirakat di Pamantingan (tirakat dateng ing Pamantingan).

ua