WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Koordinator Wilayah Pemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka untuk Kalangan Pesantren dan Kiai Thoriqah Jawa Tengah KH R Mahfudz Hamid menyebut komitmen pasangan calon Presiden-Wakil Presiden Nomer Urut 2 pada kalangan pesantren dan NU sangat tinggi.
“Paslon Nomer Urut 2 Prabowo-Gibran merupakan penerus kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kita semua tahu sejak memimpin Indonesia selama dua periode perhatian Jokowi pada dunia pesantren, kiai dan NU sangat tinggi,” ujar Gus Mahfudz.
Pengasuh PP Al Anwar Maron Purworejo tersebut mengatakan hal itu saat berbicara di acara “Silaturrahmi dan Halaqah Pengasuh Pondok Pesantren dan Kiai Thoriqah Wonosobo untuk Prabowo-Gibran” di Joglo Moedal Mudal Mojotengah Wonosobo, Kamis (14/12/2023) sore tadi.
Hadir dalam kesempatan tersebut HA Kholiq Arief (Bupati Wonosobo periode 2005-2014), HM Mauludin Fanani (pengusaha NU), Mudir Thoriqah Syadiliyah KH Musyafak dan Rois Thoriqah Naqsabadiyah KH Tobroni Syihab dan sejumlah Kiai muda dan kalangan Gus perwakilan dari 15 Kecamatan yang ada di Wonosobo.
Gus Apuk-sapaan akrab KH R Mahfudz Hamid-berharap Prabowo-Gibran bisa menang satu putaran. Jika Pilpres 14 Februari 2023 nanti dapat berlangsung satu putaran akan menghemat biaya negara yang cukup banyak. Sejauh ini dukungan untuk caspres Nomer Urut 2 dari pondok pesantren, kalangan Kiai dan warga NU terus mengalir.
Nashbul Imamah
“Soal ada pesantren, Kiai dan warga NU dukung capres lain, ya monggo. Karena tiap Kiai punya ijtihad masing-masing. Kita di Nomer Urut 2 juga punya ijtihad sendiri. Kita tidak boleh memaksa orang. Wong dalam agama saja memaksa tidak boleh. Apalagi dalam urusan politik. Cuma kita punya keyakinan untuk pilih Prabowo-Gibran,” tegasnya.
HA Kholiq Arief menambahkan dalam nashbul imamah (memilih pemimpin) pada kontek Pilpres 2024 nanti, secara politik musti mempertimbangkan aspek strategis ke depan, terutama untuk kepentingan pesantren dan NU. Maka dibutuhkan pemimpin yang punya komitmen kuat pada pengembangan pendidikan pesantren dan NU.
“Mau tak mau, ke depan harus dikembangkan sebuah jalinan komunikasi politik yang tidak terputus. Kebijakan pemerintah dan politik itu harus tetap berlandaskan pada kemaslahatan bersama. Terutama keluarga besar NU dan mayoritas pesantren sebagai tonggak pendidikan di tanah air yang sangat konsen mengajarkan etika-moral,” cetusnya.
M Mauludin Fanani mengatakan kegiatan Silaturahmi dan Halaqah Pengasuh Pondok Pesantren dan Kiai Thoriqah di Wonosobo merupakan tindak lanjut kunjungan Gibran di Joglo Moedal beberapa waktu lalu. Dukungan pada paslon Nomer Urut 2 karena adanya sejumlah program unggulan seperti dana abadi pesantren.
“Komitmen Prabowo- Gibran sangat kuat dalam memperhatikan pesantren dan NU. Salah satunya adalah program dana abadi pesantren. Termasuk advokasi kepada santri dan kesejahteraan para guru ngaji. Gibran juga tampak sangat tawaduk dan memperlihatkan adab santri pada para Kiai dan pengasuh pondok pesantren,” tandasnya.
Muharno Zarka