MAGELANG (SUARABARU.ID) – BPBD Kota Magelang kemarin (9/12) menyelenggarakan Rakor Kesiapsiagaan Hadapi Bencana Hidrometereologi, dan Simulasi Aktivasi Sistem Komando Penanganan Darurat Bencana di Kantor BPBD Kota Magelang.
Acara dibuka oleh Kepala Pelaksana BPBD Kota Magelang, Machbub Yani Arfian, dilanjutkan penyampaian materi oleh Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Herwanto Tri Sungkowo.
Kegiatan berlangsung setelah diadakan apel kesiapsiagaan dan berada di tenda posko, untuk menciptakan aura posko Komando Penanganan Darurat Bencana, dan dihadiri tim reaksi cepat (TRC) lintas sektoral yang dibentuk berdasarkan SK Wali Kota.
Herwanto mengatakan, upaya yang telah dilakukan dalam menghadapi bencana hidrometereologi yaitu, membentuk Tim Reaksi Cepat lintas sektoral dari OPD teknis se-Kota Magelang.
‘’Aktivasi sistem komando dapat diaktifkan apabila kepala daerah menetapkan status tanggap darurat bencana,’’ ujarnya.
‘’Saat ini beberapa kota/Kabupaten mengeluarka SK Siaga dan SK Darurat Bencana. Semoga Kota Magelang tidak mengeluarkan SK serupa,’’ harapnya.
Dalam paparannya disampilkan peta potensi rawan bencana dan potensi bencana hidrometeorologi Kota Magelang, berdasarkan Kajian Risiko Bencana (KRB) yang tengah disusun oleh BPBD Kota Magelang.
‘’Simulai semacam ini akan membuka wawasan penanganan darurat bencana di Kota Magelang,’’ kata Tutus, salah satu peserta sembari berharap, di tingkat RT diberikan pelatihan serupa.
Kegiatan tersebut juga membuka forum diskusi dan tanya jawab terkait penanganan bencana di Kota Magelang.
Salah satu penanya, Slamet dari ORARI meminta adanya jalur evakuasi titik kumpul dan rambu-rambu kebencanaan di Kelurahan Rejowinangun Utara guna membangun kesadaran warga dalam menghadapi bencana.
Doddy Ardjono