Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah, Eka Sulistia Ediningsih memberi apresiasi dan memuji komitmen para insan jurnalis dalam mensosialisasikan Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting.
Eka juga mengapresiasi kepada segenap pihak terutama Perwakilan UNICEF, Tanoto foundation serta LPPM UNDIP dalam komitmennya melakukan pemberdayaan terhadap jurnalis dan peran media bagi percepatan penurunan stunting di Jawa Tengah.
“Tingginya angka perceraian di Jateng terkait dengan program KB meningkatkan risiko kehamilan diatas usia 35 tahun, seperti banyak kasus yang terjadi di Wonosobo. Maka melalui media dan komitmen yang sudah digaungkan untuk masyarakat kita menjadi generasi emas di tahun 2045. Mari kita bersinergi bersama dalam menuntaskan target penurunan stunting di Jawa Tengah, yang angkanya masih kurang 6%,” ungkapnya.
Dalam pertemuan BKKBN Jateng dengan para media ini menyuguhkan talkshow interaktif yang dimoderatori oleh Koordinator Siaran RRI Semarang, Otok Indro Misliwantono dan menghadirkan tiga narasumber berkompeten, yakni Kepala perwakilan BKKBN Jawa Tengah, Ketua PWI Jawa Tengah, Amir Machmud, dan Direktur LKBN Antara Jawa Tengah Teguh Imam Wibowo.
Eka berupaya mengakomodasi usulan dari para peserta pertemuan, agar program Bangga Kencana dapat lebih bergaung, diantaranya dengan mengoptimalisasi peran Ikatan Penulis Keluarga Berencana (IPKB), sehingga lahir produk-produk jurnalistik berkualitas yang dapat meningkatkan partisipasi masyarakat.
Menurutnya, ada catatan penting bagi BKKBN Jawa Tengah yang harus segera ditindaklanjuti, termasuk di dalamnya usulan terobosan rubrik khusus stunting, pelibatan 400 komunitas radio dan 16 TV lokal.
Selain untuk menguatkan sinergitas pemerintah dan media, pertemuan ini juga sebagai pembaharuan kapasitas jurnalis, pranata humas dan pengelola KIE kabupaten/kota tentang isu penurunan stunting yang menjadi prioritas pembangunan nasional.
Ning S