KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Bermain di Sungai Luk Ulo, tiga bocah usia 5-8 tahun asal Desa Kedawung, Kecamatan Pejagoan, Kebumen, tewas tenggelam pada Kamis (7/12) sore.
Ketiga korban bocah malang itu atas nama Dava (8), Hana (8) dan Hakim (5). Mereka warga Desa Kedawung, Kecamatan Pejagoan. Lokasi kejadian di Dukuh Penambangan RT 03 RW 07 Desa Kedawung.
Desa Kedawung memang dilalui aliran Sungai Luk Ulo dan desa itu memiliki home industri pabrik genting Sokka, sejak zaman Belanda. Bisa dimaklumi Desa Kedawung berpenduduk terpadat di Kecamatan Pejagoan.
Kecelakaan air di sungai terbesar di Kebumen itu bermula pada sekitar Pukul 14.30. Saksi mata Udin, warga Kelurahan Selang, melihat kala itu ada tiga bocah bermain di Sungai Luk Ulo. Bahkan ketiga anak itu juga mandi di tengah sungai.
Kondisi aliran air Sungai Luk Ulo semakin deras seiring curah hujan meningkat. Apalagi bagi anak sangat berbahaya.
BPBD Kebumen menduga ketiga anak tersebut tidak bisa berenang sehingga saat sampai di lokasi yang airnya semakin dalam para korban hanyut dan tenggelam.
Atas kejadian tersebut saksi melaporkan ke Pemerintah Desa Kedawung dan meneruskan ke Forkopincam Pejagoan.
BPBD Kebumen segera turun ke lapangan mencari ketiga korban bersama Polsek Pejagoan, Koramil serta Tim SAR MTA dan Boemen Rescue, didukung warga setempat.
Pencarian ketiga korban membuahkan hasil sekitar 17.20. Namun kondisi korban sudah tidak bernyawa. Lokasi penemuan korban tidak jauh dari saat ketiga bocah itu mandi di Sungai Luk Ulo.
Humas Pusdalpos BPBD Kebumen Heri Purwoto mengaku prihatin dengan peristiwa tersebut. Pihaknya mengimbau para orang tua yang tinggal di tepi Sungai Luk Ulo lebih mengawasi anak-anaknya.
Sebelumnya Polres Kebumen telah mengingatkan masyarakat dan orang tua agar mencegah anak-anaknya bermain di sungai. Apalagi saat ini telah musim hujan dan debit air sungai semakin besar.
Kapolres Kebumen AKBP Burhanuddin melalui Kasi Humas Polres AKP Heru Sanyoto mengingatkan warga tentang risiko mandi di sungai agar tidak terjadi kecelakaan di air.
“Sangat berbahaya mandi di sungai. Apalagi berdasarkan pantauan kami, debit air meningkat. Warga bisa saja terbawa arus,”jelas AKP Heru Rabu (6/12) lalu.
Komper Wardopo