blank
Kepala OJK Regional Jawa Tengah dan DIY, Sumarjono, bersama Sekda Prov. Jateng, Sumarno, memberikan wayang secara simbolis kepada dalang saat acara Wayang Edukasi dalam rangka HUT ke-12 OJK di Kantor OJK Jalan Kyai Saleh. (foto ojk)

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jawa Tengah menggelar acara ‘Wayang Edukasi’ sebagai puncak rangkaian Hari Ulang Tahun ke-12 yang digelar di Kantor OJK Jalan Kyai Saleh, Kota Semarang, Jumat (24/11/2023) malam.

Kegiatan ‘Wayang Edukasi’ yang berisi pementasan wayang kulit dan limbukan ini merupakan hiburan rakyat dalam bentuk kesenian tradisional yang sengaja dibalut dengan muatan edukasi keuangan oleh OJK dengan harapan dapat lebih menarik dan mudah dipahami oleh masyarakat.

Kegiatan tersebut dihadiri lebih dari 500 hadirin dari berbagai kalangan mulai dari perwakilan industri jasa keuangan, pemerintah daerah, media massa, hingga dari masyarakat umum.

Turut hadir dalam acara tersebut Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno; Deputi Kepala Perwakilan Grup SP PUR dan MI Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Junanto Herdiawan; perwakilan Forum Kepala Daerah, DPRD, Kepolisian, Kejaksaan, dan TNI (Forkompinda) Provinsi Jawa Tengah,; serta perwakilan dari Industri Jasa Keuangan (IJK) Jawa Tengah.

“Berbagai kegiatan edukasi harus terus dilakukan secara masif, sehingga tingkat pengetahuan keuangan (tingkat literasi keuangan) dapat meningkat dan tidak ada lagi masyarakat yang tertipu investasi bodong maupun pinjol ilegal. Dua hal yang akan selalu kami sampaikan dalam memilih industri keuangan mana yang akan digunakan oleh masyarakat yaitu legal atau terdaftar di OJK dan menawarkan imbal hasil yang logis,” kata Kepala OJK Regional Jawa Tengah dan DIY, Sumarjono.

Dirinya menjelaskan, tingkat literasi keuangan yang merupakan indeks level pengetahuan keuangan masyarakat di Jawa Tengah tercatat sebesar 51,69% pada tahun 2022, sedangkan tingkat inklusi keuangan atau ketersediaan akses keuangan tercatat lebih tinggi sebesar 85,97% pada tahun 2022.

Artinya, sudah lebih banyak orang di Jawa Tengah yang menggunakan produk/ layanan jasa keuangan sebelum benar-benar mengerti mengenai produk/ layanan jasa keuangan tersebut. Hal ini berpotensi menimbulkan pengaduan dan juga penipuan produk/ layanan jasa keuangan tersebut.

“Peningkatan literasi keuangan masyarakat Jawa Tengah merupakan tugas dari seluruh pihak. Untuk itu, pada kegiatan kali ini, berbagai pihak turut hadir untuk berkolaborasi,” katanya.

Tak hanya itu saja, dirinya menambahkan, peningkatan literasi keuangan dan inklusi seperti dalam bentuk penyaluran kredit juga merupakan hal yang penting untuk membantu kesejahteraan UMKM.

“Kami berterima kasih karena penyaluran kredit untuk UMKM di Jawa Tengah cukup berhasil, karena pertumbuhan UMKM juga berdampak pada peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah. Saat ini UMKM mengalami kesulitan akses permodalan, sehingga kami mohon untuk teman-teman di perbankan untuk jemput bola dalam mendorong masyarakat terutama UMKM untuk menggunakan produk-produk perbankan (legal) sehingga memperkecil peluang penggunaan pinjol ilegal,” kata Sekda Jateng, Sumarno.

Untuk melengkapi sarana edukasi sekaligus persembahan Ulang Tahun OJK ke-12, OJK Provinsi Jawa Tengah juga mengadakan pre-launching Cafe Literasi – OJK The Heritage Café, Mini Galeri Sejarah Gedung Kantor OJK Provinsi Jawa Tengah, dan Flexible Office Space/ FOS sebagai sarana kegiatan edukasi dan literasi bagi masyarakat.

Nantinya keberadaan Cafe Literasi dan juga Mini Galeri Sejarah Gedung Kantor OJK Provinsi Jawa Tengah dapat dimanfaatkan sebagai tempat sharing dan belajar tentang keuangan, sehingga dengan ini diharapkan literasi keuangan masyarakat Jawa Tengah dapat meningkat.

HP