SURAKARTA (SUARABARU.ID) Jumlah Guru Besar di lingkungan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) akan mencapai 46 orang, dengan dikukuhkannya tiga guru besar baru dari berbagai bidang ilmu oleh Senat Universitas 27 November 2023.
“Pengukuhan 3 Guru Besar baru yakni , Prof., Dr., Sabar Narimo, M.Pd., sebagai Guru Besar Ilmu Strategi Pembelajaran, Prof., Ir., Dr., Waluyo Adi Siswanto sebagai guru besar bidang Ilmu Teknik Mesin, dan Prof., Dr., Sri Lestari, M.Si., sebagai Guru Besar bidang Psikologi Umum,”kata Sekretaris Rektor UMS Prof. Anam Sutopo kepada wartawan dalam konferensi pers, Sabtu, (25/11/2023).
Prof. Anam Sutopo membeberkan bertambahnya tiga guru besar baru semakin memperkuat posisi UMS sebagai perguruan tinggi ternama yang memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.
“Ini merupakan salah satu akselerasi yang dilakukan oleh Pak Rektor, Prof., Dr., Sofyan Anif, M.Si., dalam mewujudkan UMS menjadi World Class University” beber Sekretaris Rektor UMS yang didampingi Prof. Dr. Sabar Narimo M.Pd., Prof. Ir. Dr. Waluyo Adi Siswanto dan Prof. Dr., Sri Lestari, M.Si..
Prof. Dr. Sabar Narimo, M.Pd dalam kesempatan itu mengatakan, pendidikan di era globalisasi menghadapi tantangan yang berat . Disamping harus mencerdaskan kehidupan bangsa, menyebarkan dan mengembangkan benih ilmu pengetahuan dan teknologi.
Di sisi lain juga menyangga beban dalam penanaman nilai nilai kepribadian bangsa berbasis kebhinekaan. Perbedaan dan keberagaman kehidupan Indonesia yang begitu besar, wajar bila terasa sulit untuk hidup bersatu.
Bahkan banyak negara menjadi terpecah belah meski tidak memiliki keragaman tersebut. Realitas menunjukkan di atas semua perbedaan dan keberagaman itu ternyata Indonesia bersatu, hidup berdampingan dalam satu perbedaan, terang guru besar ke 44 UMS.
Masih dalam kesempatan sama , Prof., Ir., Dr., Waluyo Adi Siswanto, yang bakal dikukuhkan sebagai Guru Besar bidang Ilmu Teknik Mesin menyampaikan dirinya akan menyampaikan orasi dengan fokus pada komputasi mekanika.
Tujuan penyampaian pemaparan nantinya akan lebih ke simulasi dan optimasi. Kesemuanya disertai pertimbangan saat ini sedang berada di akhir revolusi 4.0 dan mulai masuk ke Civil Society 5.0 dengan ditandai penggunaan teknologi semakin canggih dan digitalisasi, papar Guru Besar ke-45 UMS .
Sementara itu Guru Besar ke-46 UMS, Prof., Dr., Sri Lestari, M.Si., mengataklan dalam orasi akan membahas keberfungsian keluarga.
Dikatakan, kondisi keluarga sekarang yang belum mengoptimalkan keberfungsian keluarga.
Oleh sebab itu banyak kasus yang muncul, seperti perundungan, kekerasan, depresi, bunuh diri, dan lain sebagainya. “Saya mengajak keluarga-keluarga untuk menguatkan kembali fungsi keluarga. Semua itu disertai tujuan agar anak dapat tumbuh dengan optimal dan menjalani hari dengan bahagia. Dengan demikian, akan menciptakan generasi sejahtera dan empatik. Sehingga keluarga tidak hanya berfungsi untuk menyiapkan makan pagi, tetapi mendidik generasi,” urainya
Bagus Adji