blank
Lestari Moerdijat saat memberikan materi dalam workshop kewirausahaan dengan tema 'Menumbuhkan Minat Berwirausaha di Kalangan Mahasiswa', yang digelar di Aula Fakultas Kedokteran, Universitas Wahid Hasyim, Semarang, Sabtu (25/11/2023). Foto: lmc

SEMARANG (SUARABARU.ID)- Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mengatakan, kewirausahaan harus ditekuni para mahasiswa sejak dini. Hal ini, untuk memupuk kemandirian dan meningkatkan keterampilan, dalam proses membentuk generasi penerus yang berdaya saing, dan mampu menjawab tantangan di masa depan.

Lestari menyampaikan hal itu dalam workshop kewirausahaan mahasiswa bertema ‘Menumbuhkan Minat Berwirausaha di Kalangan Mahasiswa’, yang digelar Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Ditjen Diktiristek, Kemendikbudriatek RI, di Aula Fakultas Kedokteran, Universitas Wahid Hasyim, Semarang, Sabtu (25/11/2023).

Hadir pada acara itu Prof Dr Sri Suning Kusumawardani ST MT (Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Ditjen Diktiristek, Kemendikbudristek), Prof Dr Mudzakkir Ali MA (Rektor Universitas Wahid Hasyim), sivitas akademika dan mahasiswa dari sejumlah kampus di Semarang.

BACA JUGA: Buru Pelaku hingga Surabaya, Satgas Gakkum Operasi Aman Bacuya Tangkap Penjual Tiket Palsu

Menurut Lestari, yang juga anggota Komisi X DPR RI itu, sejatinya kewirausahaan itu tidak hanya bisa tumbuh karena ada bakat. Kewirausahaan itu, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, adalah skill yang bisa dipelajari dan diasah, untuk ditingkatkan melalui berbagai pelatihan.

”Kewirausahaan itu membuka peluang dan potensi yang luar biasa, sehingga para mahasiswa yang merupakan generasi penerus bangsa, harus mempersiapkan diri sejak dini,” kata Lestari.

Karena itu, Rerie sapaan akrab Lestari, mendorong, agar para mahasiswa terus meningkatkan keterampilan kewirausahaannya sejak dini, sehingga banyak mendapat pengalaman, dan menjadi pengusaha yang qualified di masa datang.

BACA JUGA: Santri dan Jamaah Majelis Taklim Ponpes Al Washilah Berikan Doa di HUT Atikoh Ganjar

Qualified, jelas Rerie yang juga legislator dari Dapil II Jawa Tengah itu, adalah tahu apa yang dia tahu, dia tahu apa yang dia tidak tahu. Sehingga bila tidak tahu, yang bersangkutan bisa meminta bantuan dari orang-orang yang tahu.

Dalam proses menjalani aktivitas kewirausahaan, menurut Rerie, harus disadari bahwa itu sangat dipengaruhi aspek sosial, ekonomi dan budaya. Keseluruhan aspek itu berpengaruh pada intensi, sikap dan niat, dalam menumbuhkan semangat berwirausaha.

Rerie yang juga anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem itu juga berpesan, agar para mahasiswa jangan beranggapan, setelah masuk ke dunia wirausaha pasti langsung kaya.

BACA JUGA: Ribuan Guru Menggelar Apel Besar di Alun-alun Pacitan

Menekuni dunia wirausaha, ungkap Rerie, membutuhkan komitmen yang kuat, karena akan melalui tahap jatuh dan bangun, serta siklus belajar dari kegagalan.

Proses membangun kemampuan berwirausaha, tegas Rerie, juga dapat menjadi media pembelajaran, untuk memupuk kompetensi diri melalui pengaplikasian lima disiplin ilmu, yakni memperkuat sistem berpikir, membangun model mental, menerapkan visi bersama, membentuk tim pembelajar dan yang paling penting, memperkokoh penguasaan diri.

Diakui Rerie, kewirausahaan dapat memperkecil prevalensi pengangguran di negeri ini, sehingga dengan menanamkan semangat kewirausahaan sejak dini pada generasi muda, maka tidak akan terjebak dalam kecemasan, terkait ketersediaan lapangan kerja.

BACA JUGA: Nikmat Apa Lagi yang Kita Dustakan, Coach STY?

Namun, tambah dia, sebaliknya dengan menekuni kewirausahaan, para mahasiswa diharapkan aktif membangun jejaring, memperkuat kepercayaan dan kompetensi diri, agar mampu berdaya saing.

”Karena sejatinya, wirausaha adalah bagian dari upaya dan perjuangan kita untuk berpartisipasi aktif pada proses pembangunan, dalam rangka mengisi kemerdekaan,” tegas Rerie.

Riyan