blank
Personel Fire Man dari Damkar Pemkab Wonogiri, menangkap dua ekor ular jenis Sowo Kembang, yang memangsa ternak ayam piaraan di dua lokasi terpisah.(Dok.Damkar Wonogiri)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Tim Pemadam Kebakaran (Damkar) Pemkab Wonogiri, Rabu malam (22/11) dan Kamis dinihari (23/11) tadi, menangkap dua ekor ular jenis Sowo Kembang (Phyton) yang memangsa ayam piaraan warga.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Damkar Pemkab Wonogiri, Joko Santosa, melalui Komandan Regu (Danru)-IV Damkar riyanto Kembo, Kamis (23/11), menyatakan, penangkapan dilakukan di dua lokasi terpisah, yakni di Desa Bulusulur dan Kelurahan Wonoboyo, wilayah Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri.

Awalnya, Rabu malam (22/11) Pukul 20.00, menangkap di kandang ayam milik Tukino, warga Dusun Bulusari, Desa Bulusulur, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri. Kemudian Kamis dinihari (23/11) Pukul 05.30, menangkap di kandang ayam milik Harjuman di Lingkungan Banaran, Kelurahan Wonoboyo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri.

Penangkapan dilakukan atas permohonan warga, setelah penduduk ketakutan atas kemunculan ular besar yang memangsa ternak ayam piaraan. Kedua ular yang ditangkap, masing-masing memiliki ukaran 3 dam 3,5 Meter (M). Kedua ular tangkapan tersebut, kemudian diminta oleh warga pecinta reptil.

Ular Sowo Kembang atau Sanca Kembang atau (disingkat Sancaka), disebut pula sebagai Sanca Batik. Yakni ular dari suku Pythoniade, yang dapat tumbuh besar, dan memiliki ukuran tubuh terpanjang di antara ular-ular lainnya.

Ukuran terbesarnya dapat melebihi 8,5 M dan merupakan ular terpanjang di dunia. Lebih panjang dari Anakonda (Eunectes), ular terbesar dan terpanjang di Amerika Selatan. Nama-nama lain Sawa Kembang adalah Ular Sawah. Di Simeulue disebut sawah-n-etem, Orang Ambon menyebutnya ular petola, dalam Bahasa Inggris disebut reticulated python atau disingkat retics.

Sedangkan nama ilmiahnya semula adalah Python reticulatus, adan diubah genusnya menjadi Malayopython reticulatus. Ular Sowo Kembang, memiliki lilitan yang mematikan.
Bambang Pur