SEMARANG (SUARABARU.ID) – Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, meninjau pelaksanaan Seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (ASN) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang, Rabu (22/11/2023).
Mulai dari tahapan awal pelaksanaan seleksi PPPK hingga akhir, semuanya berjalan lancar. Tes seleksinya sendiri berbasis Computer Assisted Test (CAT) yang diawasi dengan ketat oleh tim seleksi.
Adapun jumlah alokasi Formasi PPPK di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang 2023 sebanyak 698. Dengan rincian kuota guru paling banyak dengan jumlah 420 formasi. Disusul tenaga kesehatan sebanyak 247 formasi, dan sebanyak 31 formasi tenaga teknis.
“Sebelumnya, kami menyampaikan kebutuhan tenaga teknis amat dibutuhkan, tidak hanya guru dan tenaga kesehatan. Saat ini Alhamdulillah dari pusat kami diberi kuota untuk tenaga teknis penyuluh pertanian,” kata wali kota usai tinjauan.
Dia menjelaskan, selain formasi guru dan tenaga kesehatan, kebutuhan tenaga teknis tersebut diperlukan untuk menunjang pembangunan Kota Semarang.
“Inilah yang kami butuhkan karena membangun sebuah kota tidak bisa lepas dari tenaga-tenaga tersebut,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, wali kota menekankan kepada peserta tes untuk dapat berkompetisi dengan menjaga integritas. Dia mengapresiasi pelaksanaan seleksi PPPK yang berjalan tanpa kendala.
“Mereka berkompetisi dengan sehat, ini makin ketat teknologi face recognition untuk mendeteksi wajah, tidak ada lagi backup, maupun joki. Mereka tidak bisa mencontek lewat CAT ini yang menjadi gerbang masuk menjadi PPPK,” katanya.
Pihaknya berharap peserta yang lolos sebagai PPPK dapat mengedepankan profesional kerja di bidang masing-masing termasuk menjaga integritas dalam melayani masyarakat.
“Ke depan kami berharap ada kuota tenaga lainnya. Kami mendorong mereka menjadi profesional-profesional di pemerintahan daerah,” katanya.
Perlu diketahui, seleksi kompetensi ini terdiri atas, Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, Kompetensi Sosial Kultural dan Wawancara yang semuanya dilakukan berbasis CAT atau alat bantu komputer yang digunakan untuk mendapatkan lulusan yang memenuhi standar minimal kompetensi.
Hery Priyono