WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Sosialisasi pencegahan bullying (perundungan) atau tindak kekerasan kepada anak, digelar di MTs Nurul Burhan di Kecamatan Batuwarno, Kabupaten Wonogiri.
Penerangan Kodim (Pendim) 0728 Wonogiri, Pelda Indra, mengabarkan, acara ini diikuti oleh puluhan siswa dan guru serta karyawan MTs. Juga diikuti oleh Kepala Sekolah (Kasek) setempat, Istianto, Danramil-06 yang diwakili Peltu Suef dan Kasi PPM, Nurrohmad.
Juga hadir Tim dari Puskesmas Batuwarno pimpinan Djatur dan Ny Facha Rahayu bersama para Guru pembimbing. Peltu Suef, menyatakan, kekerasan terhadap anak adalah tindakan penganiayaan. Bentuknya bisa berupa perlakuan salah pada anak dalam bentuk menyakiti pisik, emosi, dan pelecehan seksual.
Bentuk-bentuk kekerasan, juga dapat berupa kekerasan melalui penghinaan, merendahkan, penyebutan tidak diharapkan lahir, tidak disayangi. Wujud perundungan, berupa kekerasan pisik seperti ditendang, dipukul, dicekik, dibekap, diancam dan diserang dengan senjata, dan kekerasan seksual.
Semua bentuk kekerasan tersebut harus dihindarkan. Jangan sampai terjadi pada anak. Karena itu, perlu langkag pencegahan. Yakni dengan memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, baik di lingkup sekolah maupun di masyarakat.
Tujuannya, agar anak dapat terlindungi dan terjauhkan dari ancaman tindak perundungan. Bila terlanjur ada yang menjadi korban, dapat ditangani oleh unit terkait perlindungan perempuan dan anak.
Berkaitan itu, perlu meningkatkan jejaring komunikasi, dalam upaya melakukan pencegahan ancaman kekerasan terhadap perempuan dan anak. Pencegahan, dapat dimulai dari lingkup keluarga, sekolah dan masyarakat, dengan meningkatkan penyuluhan tentang penjagaan keselamatan diri.
Bila sampai terjadi perundungan, hendaknya segera melaporkannya ke pihak berwenang, agar kasusnya dapat segera tertangani . Masyarakat bersama institusi terkait, harus terpanggil untuk secara proaktif memberikan dukungan terhadap pencegahan bullying terhadap perempuan dan anak.
Bambang Pur