blank
Tim PKM bidang Riset Sosial Humaniora (RSH). Foto: Dok/UKSW

SALATIGA (SUARABARU.ID) – Board Game Kraton Battle Astana Lila mengantarkan lima mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) lolos dalam ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNas) ke- 36 tahun 2023.

Kelima mahasiswa yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Riset Sosial Humaniora (RSH) ini berhasil mengalahkan 5.102 tim dari berbagai universitas yang ada di Indonesia. Selanjutnya, tim ini akan berlaga di PIMNas Ke-36 bersama 525 tim yang lolos, Senin (27/11/2023) hingga Jumat (01/12/2023) mendatang di Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Jawa Barat.

Mereka adalah Leonardus Bagas Kurniawan, Sahesti Sri Wulandari, Santoso, Yosafat Setyo Prakoso, dan Nabella Angellita Setiyono. Tim ini didampingi oleh dua dosen pembimbing yaitu Dra. Emy Wuryani, M. Hum., dan Listyanto Aji Nugroho, S. Pd., M. Pd.

Board Game kraton

Berlatar belakang pendidikan sejarah tak menghalangi mereka untuk berinovasi menciptakan media pembelajaran Sejarah yang menarik berbasis gamifikasi. Uniknya, mereka menghadirkan sebuah papan permainan bernuansa kerajaan besar di Indonesia. Tak hanya itu, board game Kraton Battle Astana Lila ini dirancang dengan visual vintage dan klasik melahirkan suasana belajar yang asyik dan mendukung historis.

Ketua tim PKM RSH FKIP UKSW Leonardus Bagas Kurniawan menerangkan, boardgame Kraton Battle Astana Lila ini didesain dengan menampilkan ilustrasi titik-titik jalur empat home base kerajaan di Indonesia pada papan permainan. Keempat kerajaan tersebut yaitu kerajaan Majapahit, Demak, Sriwijaya, dan Mataram Islam. Dalam game ini terdapat dadu dan bidak yang akan berjalan ketika dilempar.

Ketika suatu bidak memasuki wilayah kerajaan lain maka pemain harus mengambil kartu yang berisi fun fact tentang kerajaan yang dipijak. Ditambahkannya, jika bidak bertemu di satu tempat yang sama maka host akan membuka duel card, lalu game ini akan berakhir jika ada bidak yang sudah memasuki finish.

Leonardus Bagas Kurniawan mengaku bangga dan senang karena telah berhasil mengalahkan tim dari berbagai universitas di Indonesia. “Tim PKM RHS dari UKSW salah satunya. Tidak menyangka karena seluruh tahapan yang sudah berhasil dilalui dengan penilaian dari tim reviewer mampu mengantarkan tim kami ke PIMNas,” ungkapnya.