Para "pendemo" berupaya menaiki kapal, guna memaksakan kehendaknya untuk menghentikan keberangkatan kapal penumpang umum. Foto: riyan

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Tanjung Emas Semarang, Drs Herwanto MM mengatakan, pihaknya bersama Forum Komunikasi Port Facility Security Officer (FK-PFSO) Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, bekerja sama dengan RSO-Kaneta Efka Jaya Semarang, kembali menggelar latihan bersama, Joint Exercise ISPS Code Tahun 2023.

Menurut dia, tema kegiatan ini yakni, penanganan gangguan penghalangan akses keluar masuk kolam pelabuhan, disertai aksi penghentian kapal KT Bima 306 oleh pengunjuk rasa, di Pelabuhan Tanjung Emas.

Kegiatan ini merupakan latihan pengamanan fasilitas pelabuhan, yang disesuaikan dengan standar internasional pengamanan fasilitas pelabuhan, yakni (International Ship and Port Facility Security) ISPS Code.

BACA JUGA: Presiden Jokowi Resmikan PLTS Terapung Cirata 192 MWp, Terbesar di Asia Tenggara

”Kami ingin memastikan, tim keamanan di semua fasilitas Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, selalu dalam kondisi siap dalam menghadapi kemungkinan terjadinya gangguan keamanan,” kata Herwanto dalam keterangannya, di sela kegiatan, Rabu (8/11/2023).

Ditambahkan dia, gangguan keamanan bisa terjadi kapan saja, dalam situasi apapun. Sehingga tim keamanan fasilitas pelabuhan harus dalam kondisi siap siaga.

”Meski tiap fasilitas atau instansi punya standar pengamanan sendiri, namun para petugas keamanan juga harus memahami standar pengamanan pelabuhan secara umum, dan yang berlaku secara internasional,” ujarnya.

BACA JUGA: Pasar Mbrumbung Rembang, Wisata Kuliner Dengan Nuansa Jawa Kuno

Sementara itu, Direktur Kaneta Efka Jaya, Dr Tri Hastuti SH MH menyampaikan, latihan ini penting dilakukan, agar petugas keamanan di Pelabuhan Tanjung Emas, selalu siap dalam mengatasi gangguan keamanan.

Disebutkan dia, latihan ini menjadi standar internasional yang harus diterapkan, karena akan mendapatkan sertifikat khusus. Nantinya sertifikat itu bisa dipakai sebagai syarat kapal dari luar negeri, yang akan berlabuh di pelabuhan ini.

”Pelatihan ini meliputi, cara menangani gangguan dari sisi perairan dan darat, yang tentunya melibatkan KPLP, KSOP, Basarnas Kota Semarang, Polsek Kawasan Pelabuhan, serta Kantor Kesehatan Pelabuhan,” jelas dia.

BACA JUGA: Perempuan Boyolali Jadi Korban Perampasan Motor oleh Teman yang Dikenalnya di Facebook

Peserta kegiatan ini diikuti perwakilan petugas keamanan dari enam fasilitas dan instansi yang berada di wilayah Pelabuhan Tanjung Emas.

Di antaranya, PT Pelindo Terminal Peti Kemas, PT Pelindo Multi Terminal Branch Tanjung Emas, PT Sriboga Flour Mill, PT Pertamina (Persero) Semarang, PT Kayu Lapis Indonesia (KLI), dan PT Optima Sinergi Comvestama (Opsico).

Riyan