WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Polres Wonogiri menggelar pelatihan customer service (pelayanan pelanggan). Dalam pelatihan ini, diajarkan etika S3 (Senyum, Salam dan Sapa) berserta S2 (Sopan dan Santun) dan pembekalan penguasaan teknik berbahasa isyarat.
Humas Polres Wonogiri AKP Anom Prabowo, mengabarkan, tujuannya untuk meningkatkan kemampuan para personel, utamanya yang bertugas pada sektor pelayanan publik. Pelatihan digelar di Aula Sanika Satyawada Mapolres Wonogiri. Rabu, (8/11).
Pesertanya, seluruh anggota yang bertugas pada bidang-bidang pelayanan langsung kepada masyarakat. Pelatihan dibuka Kapolres yang diwakili Kabag Log Kompol Teguh Sujadi. Ikut hadir Kabag Ren Polres Kompol Dr Dwi Krisyanto bersama para pemateri.
Tampil menjadi pemateri, Aprilia Bima dari Pusat Bahasa Isyarat Indonesia (Pusbisindo), bersama Desi, Bela serta Vinas dari Bank BPD Cabang Wonogiri.
Kompol Teguh menjelaskan, kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan anggota dalam melayani masyarakat agar lebih baik. Harapannya, para anggota mampu meningkatkan pelayanan dengan sepenuh hati, untuk mewujudkan service yang prima kepada masyarakat.
”Semoga setelah pelatihan, para anggota bisa menjadi pelayan yang bersikap ramah, berempati, dan bisa memberikan solusi terhadap keluhan masyarakat. Sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” tegas Kompol Teguh.
S3 dan S2
Anggota yang mengikuti pelatihan, terdiri atas para personel yang bertugas di bidang pelayanan publik, diantaranya di jajaran Satlantas yang bertugas menangani kecelakaan dan memberikan pelayanan SIM, dan juga yang bertugas di Kantor Samsat terkait dengan pemberikan pelayanan yang berkaitan dengan STNK dan BPKB.
Kemudian mereka yang bertugas di Satintelkam yang biasa memberikan pelayanan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK). Juga yang bertugas di SPKT, Satreskrim, dan Satresnarkoba, yang berkaitan dengan proses penyidikan tindak pidana, serta yang berdinas di Propam dalam pelayanan pengaduan masyarakat terhadap anggota.
Sebagai narasumber, Vinas, mengungkapkan, etika pelayanan publik merupakan soft skill yang wajib dimiliki oleh setiap petugas pelayanan langsung kepada masyarakat. Mereka wajib memberikan senyum, salam, dan sapa (S3) saat bertemu masyarakat, dan melayaninya dengan sopan serta santun (S2).
Dalam berinteraksi dengan masyarakat yang dilayani, wajib menggunakan bahasa yang komunikatif yang mudah dimengerti dan dipahami. Juga menampilkan sikap empati dan bersemangat, sehingga masyarakat menjadi nyaman. Bila masyarakat bertanya tentang layanan yang akan mereka terima, petugas dengan ringan memberikan penjelasan dengan baik.
Sementara itu, Aprilia Bima dari Pusbisindo, menyampaikan tentang keterampilan dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat yang berkebutuhan khusus. Utamanya bagi penyandang disabilitas tuna rungu maupun tuna wicara, melalui pelatihan olah gerak bahasa tubuh, maupun bahasa isyarat.
Bambang Pur