“Dunia selalu berubah. Maka dari itu kita harus punya mindset untuk survive. Jika ada masalah, bereskan masalahnya,” tuturnya.
Armand W. Hartono mengatakan bahwa pemimpin harus cepat beradaptasi. Ia juga menekankan prinsip leadership dengan semboyan terkenal Ki Hajar Dewantara yang berbunyi “Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani”.
Dikatakan bahwa semua orang melihat pemimpinnya mau berubah atau tidak, sehingga pemimpin harus menjadi contoh. Ia juga menekankan pentingnya keterampilan kepemimpinan di era yang penuh perubahan dan ketidakpastian ini.
Pria yang telah 19 tahun berkecimpung di dunia perbankan ini turut mengisahkan bagaimana BCA mampu menjadi bank nomor satu di Kawasan Asia Tenggara, diantaranya dengan terus mendengarkan feedback dari nasabah. Dinyatakannya, untuk survive, pengalamannya adalah dengan mendengarkan nasabah dan timnya. Hal inilah yang mendorong BCA untuk terus berinovasi.
Armand W. Hartono mengingatkan mahasiswa atas seberapa berharganya kehidupan mereka. “Hidupkanlah karunia-karunia yang kalian miliki untuk survive. Enjoy passion yang kalian miliki, bangun pertemanan, pelajari ilmu sebanyak mungkin,” pesannya.
Selain diisi dengan pemaparan materi, kuliah tamu juga diisi dengan materi product knowledge BCA dan sharing kepada mahasiswa, pembagian doorprize, serta penyerahan cendera mata antara UKSW dan BCA.
Acara kuliah umum ini juga dihadiri Wakil Rektor Bidang Keuangan, Infrastruktur dan Perencanaan (WR KIP) Priyo Hari Adi, S.E., M.Si., Ph.D., Ak., Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Kewirausahaan (WR RIK) Prof. Dr. Ir. Eko Sediyono, M.Kom., serta Rektor UKSW Periode 1983-1993 Prof. Dr (HC). Willi Toisuta, Ph.D., sejumlah pimpinan BCA, serta tamu undangan lainnya.
Ning S