blank
Pengguntingan pita pada launching Unit Layanan Khusus di Kantor Dinsos PMD Wonosobo. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Kementerian Sosial RI melalui Sentra Terpadu Kartini membuka layanan terapi bagi anak berkebutuhan khusus di komplek Kantor Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinsos PMD) Wonosobo.

Launching pengembangan Unit Layanan Terapi Khusus bagi penyandang disabilitas tersebut dilakukan anggota Komisi VIII DPR RI KH Muslich ZA, didampingi Kepala Sentra Terpadu Kartini Temanggung Iyan Kusumadiana dan Kepala Kantor Dinsos PMD Wonosobo, Harti.

Pembukaan Unit Layanan Terapi Khusus “Latih Adikku” itu ditandai dengan pengguntingan pita di depan pintu masuk gedung. Selanjutnya, KH Muslich ZA, Iyan Kusumadiana dan Harti, meninjau langsung ke dalam gedung untuk melihat fasilitas yang ada dan anak-anak berkebutuhan khusus yang tengah bermain.

Acara tersebut juga diikuti secara virtual oleh Direktorat Jenderal (Dirjen) Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial RI, Dr Pepen Nazarudin, MSi. Dia menyapa langsung para penyandang disabilitas dan keluarga anak berkebutuhan khusus melalui kanal dalam jaringan (daring).

“Selamat siang, mohon maaf kami tidak bisa hadir secara langsung ke Wonosobo. Namun kami punya komitmen untuk terus membantu penyandang difabel agar bisa mandiri. Negara memang punya tugas melindungi dan membantu kaum difabel dan anak berkebutuhan khusus,” katanya.

Sementara itu, KH Muslich ZA sebagai wakil rakyat di Komisi VIII DPR RI akan tetap memperjuangkan anggaran untuk memfasilitasi penyandang disabilitas dan anak berkebutuhan khusus. Mereka merupakan warga negara yang wajib mendapatkan perhatian dari pemerintah.

“Penyandang difabel dan anak berkebutuhan khusus jumlahnya ternyata banyak sekali. Mereka ada di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di Wonosobo ini. Kami ikut ke sini untuk memastikan anggaran yang diberikan pemerintah bisa diterima penerima manfaat dengan baik,” tegasnya.

Terus Dikembangkan

blank
Penyerahan bantuan Atensi pada anak berkebutuhan khusus di Wonosobo. Foto : SB/Muharno Zarka

Iyan Kusumadiana melaporkan, tadinya layanan terapi tersebut hanya melayani penerima manfaat residensial dan day care sekitar Temanggung, kini dikembangkan di Wonosobo. Sebelumnya telah dilaunching di Magetan, Madiun dan Pekalongan.

Dia menambahkan layanan yang ada berupa fisioterapi, okupasi terapi, terapi wicara, psikososial dan lainnya. Layanan tersebut tersedia dalam berbagai bentuk. Termasuk layanan residensial, daycare, homecare, unit layanan terapi di Sentra Terpadu Kartini Temanggung.

“Selama ini layanan terapi khusus di Sentra Terpadu Kartini di Temanggung hanya menyasar penerima manfaat program residensial dan day care di wilayahnya. Sementara layanan ini dibutuhkan oleh banyak penyandang disabilitas dan anak berkebutuhan khusus di banyak daerah,” ujar Iyan.

Pihaknya menilai layanan tersebut diperlukan untuk membantu beragam hambatan fisik penyandang disabilitas fisik, mental, intelektual, serta keterbatasan bicara dan sensori. Seperti autis, ADHD, speech delay, cerebral palsy dan lainnya.

Kepala Bagian Tata Usaha SentraTerpadu Kartini Temanggung Hendra Permana menyebut adanya beberapa layanan tersebut diharapkan bisa membantu usaha lewat upaya pemberdayaan. Program layanan khusus “Latih Adikku” ini bisa membantu para penyandang difabilitas dan anak berkebutuhan khusus.

Menurut dia, sebelumnya juga telah diresmikan pusat layanan serupa di Madiun, Magetan, dan kota Pekalongan. Program ini didesain agar bisa ke level nasional. Selain terapi juga ada bantuan misalnya alat bantu jalan, dengar, hingga kursi roda.

“Yang paling penting edukasi pada keluarga dan masyarakat. Juga sebagai bentuk kehadiran pemerintah terhadap kondisi yang ada di masyarakat. Pelayanan ini untuk umum, ada fisioterapi juga untuk lansia yang paska sakit seperti stroke untuk latihan jalan,” pungkasnya.

Muharno Zarka