WONOSOBO(SUARABARU.ID)-AirNav Indonesia bersama Social Impact.ID, selama dua hari, mulai Sabtu (28/10) hingga Minggu (29/10), menggelar pelatihan managemen kewirausahaan bagi komunitas balon udara dan kaum difabel di Hotel Dafam Wonosobo.
Bertindak sebagai pemateri, yakni Muji Kusnanto menyampaikan materi perubahan minset, mental dan motivasi berusaha, Siti Chotijah terkait materi digital marketing dan Alfa Rulyanto memaparkan managemen ovent organizer. Pelatihan managemen wirausaha digelar guna pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Hadir dalam kesempatan tersebut Direktur Keuangan dan Managemen Resiko AirNav Indonesia Azizatun Azhimah, Wakil Bupati Wonosobo, perwakilan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sri Fatonah Ismail dan perwakilan Dinas Perdagagan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Suprapti.
Azizatun Azhimah mengatakan saat ini sektor pariwisata dan ekonomi mulai bangkit kembali, sehingga menjadi acuan bagi Airnav Indonesia untuk dapat mengimplementasikan berbagai kegiatan social yang berkualitas.
“Melalui unit Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) mencoba untuk melakukan pemberdayaan UMKM kepada Komunitas Balon Udara dan Komunitas Difabel Wonosobo,” kata, perempuan yang mengaku pernah bekerja di BUMN Bank BRI itu.
Melalui sektor ekonomi kreatif, lanjut alumnus Fakultas Peternakan Undip Semarang tersebut, Airnav Indonesia berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan dorongan berupa fasilitas pelatihan maupun penyerahan bantuan alat pendukung usaha kelompok atau komunitas dalam berkarya.
“Kami berharap melalui program ini potensi wisata dan produk- produk UMKM yang ada di Wonosobo semakin dikenal secara luas dan diharapkan dapat berimbas positif terhadap roda perekonomian masyarakat di sekitarnya,” ucap dia.
Pengembangan Ekonomi
Menurut Azizah, Airnav Indonesia juga sangat memperhatikan pentingnya pemahaman masyarakat akan bahaya penerbangan balon udara liar. Karena selain membahayakan keselamatan penerbangan, juga berpotensi menjadi tindak kriminal yang mengganggu kenyamanan masyarakat.
“Melalui pelatihan dan pemberdayaan komunitas balon udara dan komunitas difabel serta adanya hubungan baik dengan Pemkab Wonosobo selaku stakeholders, maka diharapkan dapat meningkatkan keselamatan penerbangan dari bahaya penerbangan balon liar,” lontarnya.
Dengan kegiatan pengembangan ini, dia berharap peserta dan anggota komunitas bersama dengan pemerintah dapat menjadi agent of change untuk mensosialisasikan bahaya penerbangan balon liar.
“Pelatihan tersebut memiliki tujuan memberikan edukasi kepada komunitas balon udara dan penyandang disabilitas, agar paham bagaimana cara meningkatkan keahlian dan ketrampilan yang dimiliki dan berdampak pada pengembangan ekonomi,” sebutnya.
Selanjutnya, imbuh dia, keahlian dan ketrampilan tersebut dapat menghasilkan sesuatu. Baik berupa produk ataupun jasa yang dapat ditawarkan kepada masyarakat dan wisatawan. Karena produk UMKM mereka memiliki nilai ekonomi dan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat luas di Wonosobo.
“Melalui pelatihan tersebut juga diharapkan akan mempererat hubungan baik antar komunitas dan Pemkab Wonosobo sebagai pendamping dalam pelaksanaan program pelatihan bagi komunitas. Semoga upaya ini dapat memberikan manfaat besar bagi Indonesia,” tandasnya.
Wakil Bupati Wonosobo M Albar sangat mendukung inisiasi AirNav Indonesia dan Sosial Impact.ID dalam menyelenggarakan pelatihan managemen wirausaha bagi komunitas balon udara dan kaum difabilitas di daerahnya. Kegiatan itu, dia sebut sangat mendukung pengembangan UMKM yang dikelola komunitas balon udara dan penyandang disabilitas.
“Keberadaan tradisi menerbangkan balon udara tradisional di Wonosobo sudah berlangsung lama. Dulu balon udara diterbangkan secara bebas tapi kini mulai diterbangkan dengan cara ditambatkan demi keamanan penerbangan. Dampak ekonomi dari tradisi penerbangan balon bagi pelaku UMKM dan usaha yang dikelola penyandang disabilitas juga sangat besar,” tandasnya.
Muharno Zarka