Dalang Remaja Probo Kusumo (kiri) menerima tokoh wayang Semar, sebelum mementaskan pagelaran wayang kulit Lakon 'Wahyu Katentreman.'(Dok.Pendim 0728 Wonogiri)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Dalam upaya ikut memetri (melestarikan) kesenian wayang, upacara adat Bersih Dusun di Dusun Melikan, Desa Gemawang, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri, dimeriahkan pementasan wayang kulit.

Menampilkan dalang remaja Probo Kusumo, yang mementaskan lakon ”Wahyu Katentreman.” Pementasan wayang kulit ini, dimeriahkan oleh Bintang Tamu Gareng Tralala. Sebagai sosok pelawak, Gareng Tralala, tampil menyajikan beragam lawakannya yang jenaka, lucu dan menghibur.

Penerangan Kodim 0728 Wonogiri, Pelda Indra, mengabarkan, untuk pengamanan dikoordinir oleh Babinsa Serka Parmin dari Koramil-03/Ngadirojo bersama Anggota Polsek Ngadirojo Aiptu Agung dan Brigadir Bangkit.

Pagelaran wayang kulit ini, bukan hanya sekadar menjadi hiburan untuk memeriahkan adat tradisi Bersih Dusun. Lebih dari itu, dimaksudkan sebagai pengenalan budaya adi luhung kepada masyarakat utamanya kaum muda.

Harapannya, agar wayang yang memiliki nilai kearifan lokal dan diakui sebagai warisan dunia oleh UNESCO, tetap eksis lestari dari generasi ke generasi.

Sebagaimana diketahui, kesenian wayang kulit telah diakui menjadi Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity atau karya kebudayaan yang mengagumkan di bidang cerita narasi dan warisan budaya yang indah dan berharga.

Itu ditetapkan UNESCO pada Tanggal 7 November 2003. Sebagai budaya yang telah diakui dunia, Pemerintah Indonesia kemudian menetapkan Tanggal 7 November sebagai Hari Wayang Nasional. Tujuannya, untuk melestarikan dan mengembangkan seni pertunjukkan wayang, sebagai aset budaya Bangsa Indonesia.
Bambang Pur