blank
Spot foto yang menjadi daya tarik pengunjung. Foto: Hayatun Nufus Kamilah

BLORA (SUARABARU.ID)- Gunung Cengklik yang memiliki ketinggian 300 mdpl di Desa Bicak Kecamatan Todanan yang mempunyai hamparan pemandangan alam hijau yang sungguh memesona.

Bukit berbatu yang dahulunya cuma berupa lahan liar kini disulap menjadi objek wisata alam yang menarik para wisatawan. Dan bukit ini juga bisa berguna untuk spot prewedding calon pengantin yang ingin berfoto-foto disini.

Keindahan pemandangan menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang menginginkan suasana tenang, damai setelah sibuk beraktifitas. “Tempat bagus untuk menyegarkan pikiran, view-nya juga sangat bagus,” ujar Ida pengunjung wisata Gunung Cengklik.

Gunung Cengklik yang berlatar belakang hutan jati hijau di gugusan Pegunungan Kendeng Utara hingga perbatasan Pati-Blora.

Berkunjung ke sini, membuat mata enggan beralih untuk menatap indahnya alam ciptaan Tuhan.  Ditambah kreativitas pemuda-pemuda di sekitar Gunung Cengklik  yang membuat berbagai wahana untuk berfoto yang bagus dan membuat para wisatawan berdatangan di wisata Gunung Cengklik tersebut.

Ada banyak wisatawan yang berdatangan untuk selfie lalu posting foto di media sosial membuat tempat ini  melejit sehingga dikenal, terutama sama yang pegiat Instagram, Facebook, Twitter dan media sosial lainnya.

Bahkan juga Gunung Cengklik ini bisa dikatakan dulu sangat sangat ngehits di kalangan pemuda di Kabupaten Blora. Wisata ini dulunya sangat menarik pengunjung karena kreativitas para pemudanya membuat dan membangun fasilitas yang ada di pucuk gunung.

Fasilitasnya berupa gardu pandang, rumah pohon, hingga gazebo dari kayu dan bambu diletakan dipuncak bukit. Sehingga tempat tersebut menjadi sangat menarik untuk berfoto-foto riya dengan pemandangan yang bagus.

blank
Gunung Cenglik, tanah berbatu yang diubah jadi destinasi wisata. Foto: Hayatun Nufus Kamilah

Gunung Cengklik ini dikelola sebaik-baiknya oleh pemuda Desa Bicak. Yang didukung oleh kepala desa berserta para perangkat desa. Sekar mekakui, Jalan yang agak sulit dilalui, karena memang harus mendaki. Namun, susah lagi jika menggunakan mobil.

Anda harus berjalan sekitar 200m dari tempat parkir mobil, lebih mudah menggunakan motor, langsung sampai ditempat tujuan. Sampai sana. Namanya juga gunung, mendaki sampai atas, lelahnya pendakian akan terbayar saat melihat pemandangan alam dari atas.

Sebaiknya Anda datang pagi hari atau sore, pemandangan akan jauh lebih indah. “Oh ya, ada tempat parkir jadi Anda akan aman untuk meninggalkan kendaraan anda, dan ada warung juga jika mungkin lupa membawa bekal. Biaya masuk geratis cumak dipungut biaya parkir sepeda motor Rp 5.000,” Ujar Sekar saat berkunjung ke sana.

Di sebelah selatan puncak terdapat juga Watu Gunung yakni batu besar yang menggantung di tepi tebing. Batu ini biasanya digunakan untuk berfoto-foto dengan berlatar pemandangan bukit hutan jati hijau. Wisata ini buka setiap hari mulai dari pagi hingga jam 17.00 WIB.

Hayatun Nufus Kamilah-mg