Gelar karya P5 melalui Gebyar 24 siswa SMA Negeri 1 Kertek Wonosobo di Gedung Sasana Adipura. Foto : SB/dok SMAKer

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-SMA Negeri 1 Kertek Wonosobo, Jawa Tengah, Kamis (19/10/2023), menyelenggarakan kegiatan “Gelar Budaya Karya Seni SMAKer” atau Gebyar ke-24 tahun 2023, di Gedung Sasana Adipura Kencana Wonosobo.

Kepala SMA Negeri 1 Kertek Retno Herwanti mengatakan Gebyar 24 yang diikuti 756 siswa atau seluruh peserta didik SMA Negeri 1 Kertek itu, digelar dengan tujuan mengenalkan budaya dan adat istiadat daerah kepada siswa.

“Selain itu, juga sekaligus menumbuhkan kreativitas siswa dalam menyajikan budaya dan adat istiadat daerah menjadi sebuah pentas seni dan menumbuhkan semangat gotong royong dalam diri siswa,” katanya.

Kegiatan tersebut, lanjutnya, merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun oleh SMA Negeri 1 Kertek sebagai wadah untuk menyalurkan kreativitas siswa dalam bidang seni dan budaya.

Gelar Karya P5

Setelah tampil di Gelar karya P5 melalui Gebyar 24 siswa SMA Negeri 1 Kertek Wonosobo foto bersama. Foto : SB/dok SMAKer

“Ini sebagai bentuk nyata merdeka belajar yang kemudian disajikan dalam Gebyar 24 dalam rangka Gelar Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema “Kearifan Lokal”,” ujar Retno.

Dikatakan, kegiatan Gebyar 24 untuk Kelas X dengan tema Kearifan Lokal, Kelas XI tema Bhineka Tunggal Ika. Sedangkan Kelas XII yang tidak melaksanakan kegiatan P5 diberi kebebasan dalam memilih tema untuk karya yang akan ditampilkan.

Ditambahkan Retno, event gebyar seni yang diikuti 21 kelas itu, merupakan kegiatan yang selalu dinanti siswa setiap bulan Oktober sebagai ajang unjuk kreativitas masing-masing kelas. Juga merupakan salah satu kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

Event Gebyar 24 disaksikan seluruh siswa, guru, karyawan SMA Negeri 1 Kertek dan wali siswa. Tiap kelas menampilkan karya seni terbaiknya. Sebelum tampil di hadapan publik, mereka melakukan latihan di sekolah guna bisa menunjukkan kebolehannya dalam bidang seni dan budaya.

Muharno Zarka