Penyambutan delegasi Palang Merah Jepang di Kebumen, 2/10.(Foto:SB/Humas PMI Kbm)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) –  Delegasi Japanese Red Cross Society (JRCS)  atau Palang Merah Jepang selama beberapa hari di awal Oktober ini mengunjungi beberapa desa dan sekolah di Kebumen

Kunjungan tersebut penting sebagai bagian komitmen kerja sama JRCS bersama PMI Pusat dan PMI Kabupaten Kebumen yang hampir usai di penghujung 2023. Agenda pemantauan delegasi Jepang ini patut diapresiasi oleh banyak pihak.

Sejumlah program terlaksana antara JRCS dan PMI Kabupaten Kebumen. Di antaranya kesiapsiagaan bencana di sekolah maupun masyarakat, peningkatan kapisitas relawan, pembinaan PMR serta , pembentukan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat)

Kujungan berlangsung sejak 2-5 Oktober 2023. Hadir delegasi JRCS diwakili Gaku Tsujita, Hidenori Nakamura,  Chiaki Endo, Masataka Shoji, dan Kazumichi Kitagawa.

Turut hadir perwakilan PMI Pusat dan PMI Provinsi Jawa Tengah, diwakili Awaluddin, Yana Maulana, Anwar Assyubali, dan Ali Mahsyar.

Kunjungan sekaligus memantau secara langsung program yang sudah berjalan maupun belum terlaksana.

Delegasi Palang Merah Jepang bersama PMI Pusat dan PMI Jateng berada di sebuah sekolah di Kebumen.(Foto:SB/Humas PMI Kbm)

Ketua PMI Kebumen Sabar Irianto mengapresiasi kehadiran delegasi  Palang Merah Jepang di Kebumen. Bahkan ia menilai kunjungan kali ini sangat luar biasa, karena delegasi JRCS  langsung ke lapangan baik desa maupun sekolah.

“Mereka mengecek langsung sejauh mana program berjalan. Bahkan hingga mengecek ke setiap rumah, apakah rumah tersebut memiliki tas PP, adakah flayer tentang kebencanaan,”ucap Sabar.

Sosialisasi ke Rumah Warga

Menurut Sabar, sejumlah desa dan sekolah yang mendapat kunjungan dari PalangMerah Jepang  di antaranya  Desa Jladri Kecamatan Buayan, Tanggulangin Klirong, Waluyorejo Puring, Tegalretno Petanahan. Untuk sekolah antara lain menyasar di SMP N 1 Klirong, SDN 2 Waluyorejo, MIN 3 Kebumen.

Pada kunjungan setiap desa diisi kegiatan dikusi materi kebencanaan, sosialisasi kebencanan door to door ke rumah warga, simulasi evakuasi korban dengan selimut.

Menurut Sabar  di setiap desa program saling bertukar pendapat antara Palang Merah Indonesia dengan JRCS, saling belajar satu sama lainnya. PMI dan relawan Kebuumen juga menerima materi kebencanaan dari JRCS.

Bahkan juga ada praktik cara evakuasi korban dengan alat seadanya, misal memakai selimut dan sharing lebih jauh program program yang telah berjalan.

Sedangkan di setiap sekolah diisi dengan kegiatan kuis kebencanaan dari JRCS, simulasi gempa bumi, dan tukar pendapat program dengan guru sekolah

Untuk yang ke sekolah, ada beberapa kegiatan dilakukan. JRCS mengisi kegiatan simulasi gempa bumi secara langsung kepada siswa, memberikan materi kebencanaan melalui kuis, dan diakhiri diskusi bersama guru di setiap sekolah.

“Melalui program kebencanana inikita membicarakan kendala hingga solusi supaya kegiatan siap siaga bencana terus berkelanjutan,”imbuh Sabar .

Komper Wardopo