blank

JEPARA (SUARABARU.ID) -Sudah menjadi tradisi masyarakat khususnya dalam memperingati hari besar Islam menyelengarakan pengajian dengan menghadirkan pembicara dari berbagai daerah sesuai dengan jaringan dan koneksi silaturrahim yang dimiliki masing-masing.

Tradisi dan gemar ngaji tersebut sebagaimana terjadi di lingkungan warga desa Petekeyan Tahunan Jepara. Mereka menggelar pengajian “Selosonan Perdana” yang biasanya seminggu sekali diampu oleh Kyai M. Shohibul Itmam, setiap Senin malam Selasa setelah salat isyak di Musholla Yayasan Pondok Pesantren An-Najah Petekeyan.

Dalam pengajian selosonan perdana ini menjadi istimewa bagi para jamaah karena menghadirkan pembicara dari Bogor Jawa Barat, pengasuh pesantren AL-Kaukab Bojong Nangka Gunung Putri, yaitu Dr. KH. Khoirul Huda Basyir, Lc, M.S.I yang juga menjadi Kabiro Hukum dan Kerjasama Luar Negeri Kementerian Agama RI.

Dalam pengajian sederhana namun penuh khidmah dan kekhusuan tersebut warga dan semua jamaah sangat antusias mendengarkan wejangan, petuah dan nasihat dari pembicara tersebut. KH.

Khirul Huda menyampaikan ceramahnya diawali dengan  membacakan pantun yang sontak menjadikan semua jamaah tertawa riang dan terbahak penuh dengan semarak kekompakan dalam menggapai rahmat dan ridla Allah SWT.

Kesederhanan yang penuh hidmah tersebut bertambah syahdu saat Kyai Khoirul Huda meneruskan ceramahnya dengan menegaskan perlunya rasa syukur sebagai modal utama menjalani kehidupan. “Percayalah dengan terus bersyukur semua akan menjadi lebih mudah. Kalau tidak percaya silakan mati dulu” tandasnya yang menjadikan jamaah semakin semarak dan tertawa penuh semangat kebersamaan.

Dalam ceramahnya lebih lanjut kyai Khoirul Huda merasa senang dan bersyukur bisa silaturrahim dengan  Kyai Itmam yang merupakan teman sejak lama waktu di Jakarta sesama menjadi santrinya KH. Said Aqil Siraj PBNU saat di Jakarta.

Selain ceramah tentang pentingnya bersyukur sebagai modal utama menjalani kehidupan, KH. Khoirul Huda juga siap menerima santri dari Jepara yang akan mondok nyantri di Pesantren yang diasuhnya di Bogor tersebut. “Kita akan memberi beasiswa santri, silang subsidi dan diutamakan bagi walisantri yang kurang mampu” imbuhnya saat menyampaikan ceramah diakhir sesi.

Sementara kyai Shohibul Itmam selaku pendiri dan pengasuh Yayasan Pondok Pesantren An-Najah merasa sangat senang dan berterimakasih atas ceramah dan tausiah yang diberikan KH. Khoirul Huda tersebut.

“Ini bisa menjadi pemantik dan support positif bagi jamaah saya untuk menjadi lebih semangat dan istiqomah dalam mengikuti pengajian saya setiap senin selasa, saya insyaalah rutin membaca kitab Nashaihul Ibad yang diawali dengan dzikir sebagian asmaul husna dan diakhiri dengan tahlil Arwahan para jamaah secara bergantian” imbuhnya saat dikonfirmasi.

Dalam pengajian yang menghadirkan pembicara dari Bogor Jawa Barat tersebut diharpakan terjalin silaturrahim yang makin akrab antara Pesantren An-Najah Petekeyan Tahunan Jepara dengan Pesantren AL-Kaukab Gunung Putri Bogor tersebut.

Kedua pimpinan ponpes  sepakat berkomitmen untuk saling mengunjungi pada masa berikutnya sesuai kondisi masing-masing yang memungkinkan. “Kita akan saling memberi tentu sesuai kapasitas masing-masing, pesantren An-Najah kan baru dan masih proses penerimaan santri, jadi perlu belajar banyak dengan pesantren Al-Kaukab yang sudah berkembang pesat” tandas Kyai Shohibul Itmam yang juga dosen Pascasarjana IAIN Kudus yang biasa dengan sapaan P. Itmam

Hadepe