WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Kabar korban begal di Jalan Siantap Jaraksari Wonosobo bikin heboh di media sosial. Belakangan pengakuan sebagai korban begal ini hanya tipu-tipu.
Kabar peristiwa pembegalan itu disebut terjadi pada Jumat (29/9/2023) malam dan beredar di Facebook. Informasi soal pembegalan di jalan alternatif itu pun sempat viral di media sosial (medsos).
Dalam postingan yang diunggah akun Poetra Biroe, disebut korban mengalami luka tusuk di tubuhnya. Pelaku juga membawa kabur uang milik korban senilai Rp 7 juta beserta handphone.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Wonosobo AKP Kuseni, SH MH Senin (2/10), mengatakan kabar terjadinya pembegalan yang terjadi di Desa Wonolelo itu tidak benar. Hal ini diketahui setelah dilakukan pemeriksaan terhadap warga yang mengaku menjadi korban pembegalan.
“Setelah ada informasi terjadi pembegalan, petugas langsung mendatangi lokasi. Petugas mendapati pemuda yang mengaku menjadi korban sedang dirawat di klinik bidan karena mengalami luka di bagian dada,” terang AKP Kuseni.
Petugas sempat membawa pemuda berinisial RR tersebut ke RSUD Wonosobo untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan dan visum. Kemudian polisi melakukan interogasi kepada pemuda tersebut.
Laporan Palsu
“Aparat kepolisian pum membawa pemuda itu ke lokasi kejadian. Karena saat interogasi ada kejanggalan, dan benar ada informasi yang tidak benar yang disampaikan oleh orang yang mengaku korban pembegalan,” jelasnya.
Dari hasil pemeriksaan, RR mengarang cerita menjadi korban begal. Sebab, uang senilai Rp 6,9 juta milik orang tuanya yang seharusnya untuk melunasi angsuran sepeda motor dia gunakan bermain judi online.
Pelaku ini mengaku sudah mengarang cerita menjadi korban begal. Karena uang milik orang tuanya digunakan untuk judi online. Jumlahnya Rp 6,9 juta. Laporan palsu itu pun akhirnya terendus aparat kepolisian.
“Setelah dicek ke rekening pelaku ini memang ada transferan senilai Rp 6,9 juta ke rekening yang diduga terafiliasi penyedia jasa judi online,” jelasnya.
Sedangkan luka pada tubuhnya, Kuseni menyebut pelaku sengaja melukai tubuhnya dengan menggunakan pisau cutter. Ini dilakukan untuk meyakinkan cerita pembegalan yang dikarang oleh pelaku.
“Jadi pelaku ini sudah menyiapkan cutter untuk melukai tubuhnya. Dengan maksud untuk melepas tanggung jawabnya atas penggunaan uang Rp 6,9 juta itu,” ujarnya.
Muharno Zarka