KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID) – Aparatur Sipil Negara (ASN) dan non-ASN Pemerintah Kabupaten Magelang mengikuti pemeriksaan kesehatan, hari ini (Jumat 29/9/23). Kegiatan tersebut dilaksanakan di Ruang Cemerlang, Setda Kabupaten Magelang.
Plt Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokompim) Setda Kabupaten Magelang, Zanuar Effendi menyampaikan, tujuan skrining kesehatan itu untuk memberikan gambaran kondisi kesehatan pegawai.
Harapannya dengan mengetahui tingkat kesehatannya masing-masing, ASN terus berusaha untuk menjaga kondisi dalam rangka menunjang tugas dalam melayani masyarakat.
Apabila ada yang terindikasi kurang sehat, diharapkan bisa meningkatkan kesehatannya. Baik dengan aktivitas positif seperti olahraga, menjaga pola makan, dan rutin kontrol ke dokter. “Karena dengan kondisi tubuh yang sehat, maka akan mempengaruhi kinerja,” harapnya.
Skrining kesehatan itu diikuti 170 ASN dan 76 non-ASN di lingkungan Setda Kabupaten Magelang, dari 36 Organisasi Pemerintah Daerah.
Kabid P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, Budi Suprastowo menyampaikan, kegiatan skrining kesehatan itu untuk pengendalian penyakit tidak menular. Di antaranya Diabetes Melitus, Hipertensi, dan Obesitas (kelebihan berat badan).
Lebih lanjut, Budi menjelaskan bahwa kegiatan itu sebagai skrining awal. Apabila ada hasil yang kurang baik seperti kadar gula dalam darah tinggi, maka akan diberikan rujukan dan diteruskan ke fasilitas kesehatan (Faskes) untuk di-diagnosa lebih lanjut dan diobati.
“Jadi ini hanya skrining saja, tidak mengobati,” kata Budi.
Menurut Budi, kegiatan skrining itu akan dilakukan secara rutin demi kesehatan para ASN di lingkungan Pemkab Magelang.
Sementara itu dokter dari Puskesmas Dukun yang bertugas melakukan pemeriksaan kesehatan tersebut, Arifiana Husnulhidayati menjelaskan, dari pemeriksaan yang telah dilakukan, ada beberapa peserta yang hasilnya kurang baik, yaitu mengalami hipertensi. Dengan hasil tersebut, maka pihaknya memberikan rujukan ke fasilitas kesehatan agar yang bersangkutan mendapatkan penanganan yang tepat dengan diberikan obat.
“Kegiatan ini sangat baik, para peserta bisa mengetahui kondisi tubuhnya dan melakukan antisipasi dini. Kalau kondisi tubuhnya kurang baik, bisa segera melakukan pengobatan atau perbaikan pola hidup, sehingga kondisi tubuhnya selalu dalam keadaan baik atau sehat,” harap Arfiana.
Eko Priyono