blank
Kebakaran hebat terjadi di Pasar Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri. Api cepat berkobar, menjalar ke hampir semua sudut pasar.(Dok.Ist.Slogohimo)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Pasar tradisional Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri, Kamis petang (28/9), terbakar. Api cepat berkobar oleh adanya tiupan angin di musim kemarau puncak, yang sekarang tengah berlangsung.

Pasar Slogohimo, terletak sekitar 35 Kilometer (KM) arah timur Ibukota Kabupaten Wonogiri. Berada di sisi selatan ruas jalan antarprovinsi Wonogiri (Jateng)-Ponorogo (Jatim). Tepatnya berada di selatan Kantor Kecamatan Slogohimo. Setiap datang hari pasaran, pasar tradisional ini ramai menjadi tempat transaksi jual beli masyarakat.

Dalam unggahan rekaman video di jejaring internet, kebakaran itu awalnya ditandai dengan kepulan asap pekat ke angkasa. Di bagian lain, api berkobar tanpa kendali. Membakar los dan kios pasar beserta seluruh isi dagangan yang ada di dalamnya. Beberapa pedagang terlihat sibuk berusaha menyelamatkan dagangannya.

Upaya pemadaman sulit dilakukan, karena di lokasi tidak tersedia air dalam jumlah cukup. Juga tidak ada tabung Alat Pemadam Api Ringan (Apar). Warga masyarakat dan petugas yang datang, berusaha membantu untuk membuat ilaran (celah), demi melokalisir kobaran api supaya tidak meluas.

Sampai berita ini diturunkan semalam, pihak Forkompimcam Slogohimo belum dapat dimintai penjelasan. Mereka, terdiri para aparat Kantor Kecamatan bersama petugas TNI dari Koramil dan personel Polsek, sibuk ke lokasi untuk memberikan bantuan pemadaman.

Kontak permohonan pemadaman ke Damkar Pemkab Wonogiri pun segera dilakukan. Tapi karena jarak dari Markas Damkar Wonogiri jauh, maka mobil-mobil unit brandweer tidak dapat secepatnya tiba di lokasi, karena harus menempuh perjalanan berjarak sekitar 35 KM.

Petugas masih berupaya menyelidiki pemicu kebakaran pada pasar tradisional tersebut. Ada pedagang yang menduga, sumber api berasal dari dari sisi timur atau tenggara. Namun itu belum dapat dipastikan, karena api cepat berkobar meluas.
Bambang Pur