JAKARTA (SUARABARU.ID)– Bakal Calon Presiden (Bacapres) RI 2024, Ganjar Pranowo, ingin memasukkan bahasa isyarat, menjadi materi belajar di sekolah. Inspirasi ini didapatkan Ganjar, setelah berbincang dengan Panji Surya Putra Sahetapy, atau lebih dikenal Surya Sahetapy.
Sepulang berkegiatan di Jawa Timur, Sabtu (23/9/2024) malam, Ganjar menyempatkan waktunya berbincang dengan Surya, secara daring. Di momen itu, Ganjar bertanya kesibukan Surya, usai merampungkan pendidikan masternya di Institut Teknologi Rochester, di Amerika Serikat.
”Seharusnya saya pulang, tetapi dari Rochester meminta saya untuk tetap di sini. Jadi sekarang saya menetap di Amerika dan mengajar,” ucap Surya, melalui penerjemahnya.
BACA JUGA: Setelah 20 Tahun, Pertama Kali SMPN 1 Kalinyamatan Peringati Hari Lahirnya
Surya bercerita, dia adalah satu-satunya pengajar tuli dari Indonesia. Menurutnya, orang-orang di Amerika sangat menghargai orang berkebutuhan khusus, terutama teman tuli.
”Di sini bahasa isyarat diajarkan di sekolah, mulai SD sampai SMP. Pengajarnya pun orang tuli. Sehingga mereka terbiasa dan bisa berbahasa isyarat,” ungkapnya.
Putra pasangan Ray Sahetapy dan Dewi Yull ini, mengaku telah memberi masukan ke pemerintah Indonesia. Namun upayanya agar bahasa isyarat masuk sebagai materi ajar di sekolah, belum berhasil.
BACA JUGA: JOP, Arena Wisata Air Komplet di Tepi Pantai Mororejo Jepara
Setelah mendengar cerita dari Surya, Ganjar terinspirasi mendorong perubahan mindset, dan memasukkan bahasa isyarat menjadi materi pelajaran di sekolah.
”Kita butuh waktu yang panjang, karena orang-orang yang tidak tuli itu mesti peduli, Mindset-nya harus berubah, sehingga kita bisa mengerti bahasa mereka,” tegasnya.
Meski butuh waktu lama, Ganjar yakin ini bisa diterapkan di Indonesia. ”Betapa pentingnya pendidikan, pengetahuan dan keterampilan itu. Sehingga semua orang akan bisa saling memahami, kita belajar betul dari Surya,” tandas Ganjar.
Riyan