Cukup menarik ketika mereka menyanyikan lagu River of Babylon, yang dulu dinyanyikan Boney M tahun 80-an. Irama keroncong berbalut chacha ini mengajak penonton bergoyang. Bahkan beberapa orang turun menari, di antaranya Om Liong, seorang pengusaha deklit yang memang penggemar keroncong. Liong nyaris selalu hadir dalam pentas musik keroncong yang digelar setiap Rabu malam itu.
Lagu-lagu yang sedang popular, juga ditampilkan seperti Rungkad yang dipopulerkan oleh Happy Asmara. Yang menarik, pentas malam itu juga dihadiri penyanyi keroncong dari Secang, Kabupaten Magelang, Triana.
Datang jauh dari Secang, malam itu Triana menyanyikan lagu Keroncong Sekuntum Bunga di Puncak Giri. Lagu karya Budiman BJ ini banyak dibawakan oleh para penyanyi, di antaranya Waldjinah.
Selain lagu River of Babylon yang ternyata mengambil lirik dari Kitab Mazmur 137, mengalun pula lagu-lagu berbahasa Mandarin. Misalnya Sukamto menyanyikan dua lagu berbahasa Mandarin, meski aslinya lagu Indonesia yaitu Indonesia Pusaka dan Keroncong Bengawan Solo.
Kemudian Putri Kembali tampil dengan lagu lembut yang popular dinyanyikan oleh penyanyi Taiwan, Teresa Teng. Lagu Yue Liang Dai Biao Wo De Xin yang juga sering disebut dengan lagu Ni Wen Wo Ai yang sebenarnya ini merupakan awal lirik lagu itu.
Lagu Teresa Teng ini sangat popular, dan sering dinyanyikan dalam acara-acara seperti resepsi pengantin, misalnya. Liriknya berkisah tentang ungkapan seseorang pada sosok yang dicintainya. Memang sangat romantis.
Penyanyi yang lain ada Daniel, yang juga pemain gitar melodi membawakan lagu pop dengan irama keroncong Jangan Salah Menilai yang popular dinyanyikan Tagor Pangaribuan. Lalu Aris menyanyikan lagu karyanya sendiri berjudul Warung Keroncong.
Kanjeng Doso, pensiunan BRI juga kembali hadir, dan didaulat untuk tampil. Maka tampillah lelaki dandy ini dengan lagu Keroncong Kesetiaan.
Pentas malam itu juga dihadiri tokoh-tokoh keroncong Semarang seperti Ketua Komunitas Waroeng Keroncong Setiyanto, Kartiman Londo, Sunaryo Rasya, Harry dan Marco Marnadi keduanya dari Congrock 17 yang popular tahun 80-90-an.
Bahkan, karena seorang penyanyi, Putri juga anggota grup senam, maka teman-temannya pun hadir untuk menyaksikan pentas malam itu. “Saya juga sering nonton, ketika tampil di Kota Lama. Kebetulan Putri itu teman senam kami,” ujar Nunik yang datang bersama beberapa temannya.
Widiyartono R.