blank
H. Abdul Ghaffar Rozin atau Gus Rozin bersama tim saat silaturahmi di kantor Suarabaru.id. Foto: Ning S

Perlu diketahui, bahwa Gus Rozin mampu menjadi penggerak dan pembawa perubahan dalam setiap organisasi yang dikelolanya.

Khidmat Gus Rozin untuk NU, tahun 1998-2001 menjadi Pengurus Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), tahun 2000-2004 Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Ansor Departemen Hubungan Luar Negeri, tahun 2010-2013 Wakil Ketua Pengurus Pusat Lembaga Pendidikan Ma’arif NU, tahun 2013-2015 Ketua Pengurus Wilayah Rabithah Ma’ahid Al-Islamiyyah NU Jawa Tengah (PW RMINU), tahun 2015-2021 Ketua Pengurus Rabithah Ma’ahid Al-Islamiyyah Nahdlatul Ulama (PP RMINU), dan tahun 2022 hingga sekarang Katib Syuriah Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU).

Sedangkan khidmat kenegaraan, tahun 2017-2020 anggota Dewan Ketahanan Pangan Nasional, tahun 2017-2019 Staf Khusus Presiden RI Bidang Keagamaan Dalam Negeri, 2019 anggota Tim Komunikasi Sosial Kementerian Sekretariat Negara RI, 2020 anggota Panitia Seleksi Komisioner Ombudsman RI periode 2021-2026, 2020 hingga sekarang Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Selanjutnya, tahun 2021 sebagai anggota Panitia Seleksi Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI periode 2022-2027, 2021-sekarang Dewan Pakar Pengurus Pusat Masyarakat Ekonomi Syariah, 2021-sekarang Dewan Pengarah Badan Arbitrase Syariah Nasional, 2022 hingga sekarang Ketua Majelis Masyayikh Pesantren Indonesia.

Sementara itu untuk khidmat pendidikan Gus Rozin, tahun 2005-2017 Pembantu Direktur I Perguruan Islam Mathali’ul Falah Bidang Kurikulum, 2008 hingga sekarang Rektor Institut Pesantren Mathali’ul Falah (IPMAFA), 2014 hingga sekarang Pengasuh Pesantren Maslakul Huda, Kajen, Pati, dan tahun 2017 hingga sekarang Dewan Pertimbangan Direktur Perguruan Islam Mathali’ul Falah, Kajen.

Visi dan Misi

Visi, NU menjadi organisasi yang digdaya dan bermartabat, perekat kemanusiaan, kemanusiaan, dan kebangsaan berbasis nilai-nilai ahlussunnah wal jama’ah. Sedangkan Misinya menyemai, mengembangkan dan menjaga nilai, pengetahuan dan praktik keagamaan berlandaskan ahlussunnah wal jama’ah dalam bidang keagamaan dan pendidikan, ekonomi, filantropi dan kesejahteraan keluarga, pertanian, perikanan dan peternakan, kesehatan, layanan sosial kemasyarakatan, dan kesejahteraan sosial, seni dan kebudayaan, sains dan teknologi, lingkungan hidup, kehutanan dan kelautan untuk mendorong terwujudnya jam’iyyah yang berdaulat dan jama’ah yang bermartabat.

Gus Rozin menyebut memiliki 4 Misi Strategi, antara lain menegakkan, menjaga, dan menyemai paham ahlussunnah wal jama’ah, memodernisasi tata kelola jam’iyyah dengan sinergi dan kolaborasi sumber daya internal dan eksternal, memastikan terjaga serta terlaksananya trilogi ukhuwah yakni islamiyyah, wathaniyyah, dan basyariyyah, serta memberdayakan dan menjaga harkat martabat jama’ah di berbagai bidang.

Menurut Gus Rozin, visi, misi dan agenda strategis memerlukan kepemimpinan yang baik sebagai penggerak utama organisasi. Tanpa kepemimpinan yang baik dan pemahaman yang mendalam terhadap kondisi organisasi, misi dan misi yang hebat hanya menjadi slogan kosong.

“Organisasi NU kedepan membutuhkan sinergi antara visi dan misi yang baik dengan kepemimpinan yang kuat,” tandasnya, Selasa (5/9/2023).

Ia menegaskan, ada 5 aspek kepemimpinan yang menjadi strategi dan budaya dalam menjalankan organisasi NU di Jawa Tengah, yakni kepemimpinan berbasis moral-akhlak, kepemimpinan berbasis aset dan potensi, kepemimpinan yang memfasilitasi inovasi lokal, kepemimpinan yang kreatif, inovatif, dan solutif, dan kepemimpinan yang mengikuti tata aturan di PBNU sebagai induk organisasi PWNU.

Ning S