blank
Dua warga menyampaikan surat keluhan pembangunan box pedestrian kepada petugas DPRD Kabupaten Magelang, hari ini. Foto: eko

KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID) – Dua orang warga Dusun Curah Lor, Desa Bligo, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang, berkunjung ke kantor DPRD setempat, hari ini (Senin, 4/9/23). “Kami menyampaikan aspirasi dari warga Dusun Curah Lor, Bligo, Ngluwar, yang terdampak pembangunan jalan tol Yogyakarta- Bawen,” kata Santi Puji Utami yang ditemani Herry Parbowo.

Namun karena para wakil rakyat tidak ada yang berada di kantor, berkas keluhan tersebut diterima Fatah Yasin yang merupakan
Analis Hukum Sekwan.

Santi Puji Utami kepada wartawan menyampaikan, jalan yang masuk ke kampung itu ada tiga titik yang terpotong oleh ruas jalan Yogyakarta-Bawen. Dan itu akan dibangun box pedestrian. Kini salah satunya sudah jadi.

Box jalan (box pedestrian) merupakan jembatan pada jalan tol yang dibangun melintang di atas jalan raya. Yang dikeluhkan warga, bangunannya ukurannya sangat kecil. “Salah satunya sudah jadi, ukurannya kecil,” katanya.

Dia sebutkan, jalan masuk dusun tersebut sebelumnya banyak dilewati truk besar. Maka kalau tetap dibangun box pedestrian, truk tidak bisa masuk.

“Permintaan warga, salah satu box itu dibangun box underpass. Karena ukuran box underpass lebih besar dari box pedestrian,” imbuhnya.

blank
Warga memasang tulisan penolakan pembangunan box pedestrian, hari ini. Foto: ist

Alasannya, di kampung itu ada persawahan, pemukiman warga, juga kandang ayam. Selama ini sering dilalui truk pengangkut pakan ternak.

Terkait hal itu, upaya yang telah dilakukan, sudah berkirim surat ke desa. Lalu pihak desa sudah membuat surat ke PT Jasa Marga. Dan setelah dua minggu, ada jawaban dari Jasa Marga yang tetap akan membangun seperti rencana awal sesui persetujuan dari Pemkab Magelang.

Disebutkan, warga terdampak ada sekitar 20 keluarga. Ke depan jumlah penduduk pasti berkembang.

Ditegaskan, seandainya tetap dibangun tiga box pedestrian, warga akan melakukan aksi. Tentang kapan waktunya, menunggu perkembangan lebih lanjut.

“Intinya kami tidak menghambat proyek nasional. Karena juga akan ikut merasakan fasilitas nasional itu,” imbuh Herry Parbowo.

Eko Priyono