TEGAL (SUARABARU.ID) – Data terkini per 18 Agustus 2023 menunjukkan bahwa saat ini jumlah merchant QRIS di wilayah eks-Karesidenan Pekalongan mencapai 371 ribu merchant QRIS.
“Sementara itu, volume transaksi periode Januari hingga Juli 2023 telah mencapai 4,8 juta dengan nilai tertinggi Kabupaten Brebes,” kata Deputi Gubernur Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta di sela acara pengukuhan Kepala Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Tegal, Marwadi yang menggantian M Taufik Amrozy di Hotel Bahari Inn Rabu,(30/8/2023).
Filianingsih menyampaikan, khusus di wilayah Eks Karesidenan Pekalongan, digitalisasi sistem pembayaran juga menunjukkan perkembangan yang sangat pesat, terefleksi dari meningkatnya jumlah merchant, volume maupun nominal transaksi digital di berbagai pusat kegiatan ekonomi.
“Perkembangan tersebut menjadi modal penting dalam mencapai target 45 juta pengguna QRIS dan 1 milyar transaksi secara nasional,” terang Filianingsih.
Pencapaian elektronifikasi Pemerintah Daerah di wilayah Eks Karesidenan Pekalongan juga sangat positif. Terdapat tujuh Kabupaten dan Kota di wilayah Eks Karesidenan Pekalongan yang seluruhnya telah mencapai tahap digital pada Semester I Tahun 2023.
“Rerata nilai Indeks Elektronifikasi Pemerintah Daerah (IETPD) ketujuh Kabupaten dan Kota tersebut juga telah mencapai 93,67 persen dengan nilai tertinggi Kabupaten Brebes,” ungkapnya.
Lebih lanjut Filianingsih mengatakan, berbagai potensi dan capaian tersebut, jika dikelola dengan tepat dan baik akan menciptakan peluang dan menumbuhkan optimisme pertumbuhan ekonomi di wilayah eks Karesidenan Pekalongan yang inklusif dan berkelanjutan.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tegal yang baru Marwadi menggantikan M Taufik Amrozy yang telah memimpin Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tegal sejak bulan Agustus Tahun 2019 akan memasuki purna tugas.
Pergantian kepemimpinan, kata Filianingsih, merupakan langkah strategis yang dilakukan oleh Bank Indonesia sebagai bagian dari program transformasi organisasi. “Hal ini juga sejalan dengan upaya untuk mewujudkan visi Bank Indonesia menjadi bank sentral digital terdepan yang berkontribusi nyata terhadap perekonomian nasional dan terbaik di antara negara emerging markets untuk Indonesia maju,” ujarnya.
Sinergi dan harmonisasi berbagai program kerja Pemerintah Daerah dan Bank Indonesia telah menjadi pilar penopang kinerja perekonomian daerah di wilayah eks Karisidenan Pekalongan. Kerja sama erat dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), serta pelaksanaan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) telah menjadi ujung tombak pencapaian inflasi IHK Kota Tegal yang mencapai 3,03 persen (yoy) mendukung pencapaian inflasi IHK nasional dalam kisaran sasaran 3±1 persen pada Tahun 2023.
“Atas nama Dewan Gubernur Bank Indonesia, dan saya pribadi menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya, atas dedikasi tanpa batas kepada Bank Indonesia yang selama ini telah ditunjukkan. Selamat menjalani masa pensiun, sehat selalu dan terus berkarya di lingkungan masyarakat sekitar,” ucap Filianingsih.
Dijelaskan, Marwadi adalah salah seorang pimpinan Bank Indonesia yang telah berkarir selama hampir 29 tahun di Bank Indonesia. Beliau telah berpengalaman dengan pelaksanaan tugas Bank Indonesia di Kantor Perwakilan, utamanya selama beliau menjabat sebagai Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara.
Filianingsih yakin kemampuan dan pengalaman Marwadi akan menjadi modal utama untuk dapat terus membangun sinergi dan kolaborasi yang erat dengan Pemerintah Daerah dan seluruh stakeholders terkait, sehingga akan dapat memberikan sumbangsih terbaik bagi wilayah Eks Karesidenan Pekalongan khususnya Kota Tegal sekaligus memberikan kontribusi bagi perekonomian nasional.
Hadir Wali Kota Tegal, H Dedy Yon Supriono, Kepala Darah wilayah Eks Karesidenan Pekalongan. “Kami berharap sinergi kebijakan dapat terus kita lanjutkan dan tingkatkan ke depan untuk memajukan perekonomian daerah,” tutup Filianingsih.
Sutrisno