BATANG (SUARABARU.ID) – Para pedagang sayur di pasar tradisional mengeluhkan kualitas cabai yang menurun sejak beberapa pekan lalu. Hal itu menyusul kemarau panjang yang melanda di Kabupaten Batang sejak Juli lalu, sehingga mengakibatkan banyaknya cabai yang layu.
Salah satu pedagang cabai, Agus, mengatakan, kualitas cabai yang layu berimbas pada kenaikan harga di pasaran, berkisar Rp 5 ribu. Meskipun distributor rutin menyuplai, namun tidak diimbangi dengan mutu yang baik.
“Cabai merah besar semula Rp 35 ribu jadi Rp 40 ribu, cabai rawit merah semula Rp 20 ribu jadi Rp 25 ribu per kilogramnya. Ini semua karena cuaca panas yang sangat ekstrem, cabai cepat layu dan kering,” katanya, saat ditemui di kiosnya Pasar Batang, Kabupaten Batang, Rabu (30/8/2023).
Kondisi cabai yang layu disertai kenaikan harga juga dikeluhkan pembeli. “Walaupun tetap laku terjual, tapi kan bentuknya sudah tidak segar,” jelasnya.
Kenaikan harga juga terjadi pada sayuran, meskipun tidak terlalu tinggi. Salah satu pedagang sayuran, Sarjono mengungkapkan, beberapa jenis sayuran mengalami kenaikan antara Rp 2.000 hingga Rp3.000.
“Sawi hijau atau caisim semula Rp6 ribu kini Rp8 ribu, bawang daun semula Rp12 ribu menjadi Rp15 ribu,” ujar dia.
Sedangkan untuk bawang merah cenderung turun jadi Rp25 ribu dari semula Rp30 ribu serta sawi putih dan kol masih terpantau stabil yakni Rp6 ribu.
Nur Muktiadi