Selain itu, memanfaatkan berbagai fitur media sosial pun dilakukannya. Tujuannya jelas agar makin memudahkan para pemirsanya untuk mengaksesnya, utamanya pada segmentasi muda yang lebih akrab dengan mobile television reciever.

Demikian pula sajiannya pun juga telah mengakomodasi para publik muda misalnya dengan siaran sepakbola internasional langsung, bahkan mengakomodasi keinginan netizen misal dengan tayangan Sketsa Netizen, meski tentu sebagai LPP dipilihlah tayangan yang pantas serta tidak menyesatkan, namun tetap menarik.

Public Service Media

Sebenarnya sebagai LPP, jelas fungsi serta peran utama yang diembannya adalah menjadi public service media. Namun mengingat saat ini peran tersebut juga di klaim oleh hampir semua media, termasuk media sosial yang juga merasa melayani publiknya, meski pada kenyataannya hanya terbatas serta subjektif pada kepentingan netizennya masing- masing, sehingga sering merugikan bahkan tidak jarang sajian- sajian manipulatifnya justru saling membenturkan dan sangat jauh dari etika serta hukum komunikasi yang standar.

Peluang itulah ke depan yang sebaiknya dilakukan LPP TVRI, karena saat ini, bahkan makin dekat dengan pemilu, kondisinya makin membingungkan.

Celakanya media maintsream swasta pun juga sulit dijadikan rujukan, mengingat secara kelembagaan telah terkooptasi dengan kepentingan politik tertentu.

Akhirnya, kita berharap LPP TVRI-lah yang tepat dijadikan rujukan, dengan harapan modifikasi berbagai tayangannya akan mampu bersaing dengan media lainnya, sehingga Mottonya sebagai media pemersatu bangsa bisa dilaksanakan sekaligus berfungsi secara lebih maksimal.

Drs. Gunawan Witjaksana, M.Si, Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Semarang (USM).