blank
Lestari Moerdijat saat memberikan sambutannya, sebagai salah satu penyintas kanker payudara. Foto: lmc

JAKARTA (SUARABARU.ID)– Deteksi dini terhadap kemungkinan adanya kanker payudara, harus menjadi gerakan yang masif, dalam upayanya menyelamatkan para ibu di Indonesia dari ancaman penyakit mematikan ini.

”Deteksi dini kanker payudara harus menjadi prioritas, untuk direalisasikan. Karena perempuan dan ibu adalah tiang negara. Gerakan yang masif itu, berarti bagian dari upaya untuk menyelamatkan negara,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, yang juga menjadi penyintas kanker payudara itu, saat memberikan sambutan pada Media Gathering dan Peluncuran Kerja Sama Kampanye #SaveIbuku bersama Selangkah, di Siloam Hospital, Jakarta Selatan, Selasa (29/8/2023).

Dalam kerja sama itu, melibatkan Yayasan Muda Giat Peduli, Dompet Aman, Siloam Hospital Group, Sahabat Lestari, Wahid Foundation, dan Srikandi, yang ikut serta mengampanyekan pencegahan kanker payudara di komunitas dan sekolah-sekolah.

BACA JUGA: Indonesia Bisa Jadi Contoh Negara Islam yang Moderat

Kerja sama itu juga bertujuan, untuk mengajak anak muda ikut peduli terhadap berbagai upaya pencegahan kanker payudara di Tanah Air.

Lestari juga mengapresiasi upaya kerja sama yang dilakukan Dompet Aman dan Siloam Hospital Group, yang mengambil langkah nyata, dengan mempermudah akses deteksi dini untuk menyelamatkan para ibu, yang merupakan tiang negara, dari ancaman kanker payudara.

Karena, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, bila indikasi kanker sudah terdeteksi sejak dini, peluang untuk sembuh atau terhindar dari kanker payudara lebih besar.

BACA JUGA: Membanggakan, Perwira Asal Jepara Promosi Bintang Satu

blank
Usai acara Media Gathering dan Peluncuran Kerja Sama Kampanye #SaveIbuku bersama Selangkah, di Siloam Hospital, Jakarta Selatan, Selasa (29/8/2023), Lestari Moerdijat beserta beberapa peserta melakukan foto bersama. Foto: hms

Data Globocan tahun 2020, di situs resmi Kementerian Kesehatan RI menyebutkan, jumlah kasus kanker payudara pada 2020 mencapai 68.858 atau 16,6 persen, dari total 396.914 kasus kanker di Indonesia. Yang memprihatinkan, jumlah kasus kematiannya mencapai lebih dari 22 ribu jiwa.

Rerie, yang juga legislator dari Dapil II Jawa Tengah itu berpendapat, deteksi dini kanker payudara harus menjadi sebuah gerakan untuk mengajak masyarakat, para perempuan, generasi muda dan para ibu, untuk melakukan deteksi dini.

Setiap pemangku kepentingan, tegas Rerie, harus mengambil peran dalam mengedepankan deteksi dini, sebagai bagian dari upaya pencegahan dan pengobatan kanker payudara di Tanah Air.

BACA JUGA: Dompet Dhuafa Jateng Respon Kekeringan, Distribusikan Air Bersih di Wilayah Terdampak

Sehingga, ujar anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem itu, akses untuk mendapatkan deteksi dini dan pengobatan kanker bagi masyarakat, menjadi lebih mudah.

Selain itu, Rerie juga mendorong kemudahan sejumlah upaya untuk mengatasi berbagai aspek sosial, yang biasanya muncul pascapengobatan kanker.

Sebagai penyintas kanker payudara, di akhir sambutannya, Rerie memberi pesan kepada para penderita kanker, agar berdamai dengan kematian, dan merayakan kehidupan selagi masih diberi kesempatan.

Riyan