blank
Perwakilan pelajar, polisi dan kepala sekolah berfoto bersama usai deklarasi damai antarsekolah, hari ini. Foto: eko

KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID) – Sebagai salah satu tindak lanjut hasil rapat koordinasi pencegahan kerawanan tawuran antarpelajar di kawasan “Segitiga Emas”, maka dilaksanakan deklarasi damai antarsekolah di SMK Negeri 1 Windusari pada Senin (28/8/2023). Kawasan “Segitiga Emas” yang dimaksud merujuk pada dua SMK di wilayah Kabupaten Magelang yakni SMK Negeri 1 Windusari dan SMK Muhammadiyah Bandongan, serta SMK Yudha Karya di wilayah Kota Magelang.

Hadir dalam acara tersebut Kapolsek Windusari AKP Sutarman, Kapolsek Secang AKP Rinto Sutopo, Kapolsek Bandongan AKP Dimas Bagus Pandoyo, dan Kapolsek Magelang Utara Kompol Purwanto. Turut hadir Danramil Windusari diwakili oleh Serma Suripto, Kepala SMK Negeri 1 Windusari Agus Santosa, Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah Bandongan Ariyanto, Kepala Sekolah SMK Yudya Karya Hariyanto.

Selain beberapa anggota Polri dan TNI, hadir pula Dewan Guru SMK Negeri 1 Windusari, perwakilan siswa dari tiga SMK sejumlah 40 siswa, serta peserta upacara sebanyak 750 siswa.

Sebelum diadakan deklarasi damai antarsekolah, dilaksanakan upacara bendera dengan Inspektur Upacara Kapolsek Windusari Polresta Magelang AKP Sutarman dan Komandan upacara Aiptu Amirul Mukminin.

Kapolresta Magelang Kombes Pol Ruruh Wicaksono melalui Kapolsek Windusari AKP Sutarman menyampaikan dalam amanatnya bahwa kegiatan pendampingan dalam deklarasi damai antarsekolah itu merupakan salah satu program “Police Goes to School” dalam tugas Polri.

Kegiatan pendampingan itu merupakan program Police Goes to School, dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab anggota Polri untuk memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat. Khususnya di sekolah, agar tercipta suasana yang aman dan kondusif, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik.

AKP Sutarman mengimbau kepada seluruh pelajar yang hadir untuk menghindari tindakan yang mengarah pada bentuk kenakalan remaja seperti aksi tawuran, konvoi dengan membawa senjata tajam, vandalisme, miras, dan penyalahgunaan narkoba. Selain itu, ia juga mengingatkan agar para siswa mampu menerapkan nilai akhlakul karimah untuk membentengi diri terhadap pengaruh negatif dari kenakalan remaja.

Sementara Kepala SMK Negeri 1 Windusari, Agus Santosa, memberikan apresiasi suksesnya kegiatan deklarasi damai antarsekolah.

“Melalui kegiatan ini, kami akan berkoordinasi dengan pihak sekolah SMK Muhammadiyah Bandongan dan SMK Yudya Karya, serta Kepolisian dan Koramil dalam mencegah aksi tawuran antarpelajar. Saya juga ingin menegaskan bahwa peran siswa dalam menciptakan lingkungan yang damai dan harmonis sangatlah penting, dan kami sebagai staf sekolah akan memberikan dukungan penuh untuk melanjutkan usaha ini,” ujarnya.

Sementara itu, dalam sesi pembinaan pelajar, Kapolsek Secang Polresta Magelang AKP Rinto Sutopo mengimbau para pelajar untuk tidak sekedar membaca dan menandatangani isi deklarasi saja. Tetapi juga harus mengimplementasikan dengan sungguh-sungguh, baik di sekolah, di rumah dan di lingkungan lainnya.

Dengan terselenggaranya deklarasi damai antarsekolah (deklarasi pelajar) diharapkan dapat menjadi upaya efektif dalam mencegah aksi tawuran dan kenakalan remaja khususnya para siswa di kawasan “Segitiga Emas”. Melalui Komitmen para siswa dari ketiga sekolah untuk tidak melakukan aksi tawuran adalah langkah yang sangat penting dalam membangun budaya sekolah yang positif.

Eko Priyono