blank
Disamping mahir mendalang, Bhabinkamtibmas Bripka Sutrisno (berdiri di depan), juga ringan membimbing seni karawitan kepada warga masyarakat..(Dok.Humas Polres Wonogiri)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Jumlah anggota polisi banyak. Tapi insan Bhayangkara yang mahir mendalang hanya sedikit. Diantaranya yang sedikit itu, adalah Bripka Sutrisno, sosok Polisi Wonogiri yang juga berprofesi sebagai dalang wayang kulit.

Personel Bhabinkamtibmas Desa Sumberejo, Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri ini, disamping mahir mendalang, juga suka tampil untuk ringan membimbing seni kerawitan bagi warga masyarakat.

Berkaitan prerdikat ganda, yakni sebagai polisi dan juga dalang wayang kulit tersebut, Bripka Sutrisno, mendapat hadiah dari Kapolri. Yakni hadiah untuk mengikuti Sekolah Perwira Polisi. Kapolri Jenderal Sigit Listyo Prabowo terkesan oleh pentas pedalangannya, yang bersama tiga dalang ikut mementaskan wayang kulit pada malam resepsi HUT Polri Ke-76 di Mabes Polri Jakarta.

Kapolres Wonogiri AKBP Andi M Indra Waspada melalui Kasi Humas Polres AKP Anom Prabowo, Minggu (27/8), menyatakan, sebagai Polisi yang juga seniman dalang, Bripka Sutrisno, suka menyampaikan pesan-pesan Pemeliharaan Keamanan Ketertiban Masyarakat (Harkamtibmas) yang dia sisipkan melalui pementasan wayang kulit.

Penyampaian pesan Kamtibmas melalui media pementasan wayang kulit, menjadi mudah diterima oleh warga masyarakat di segala strata. ”Saya mengajak teman-teman untuk tidak capek berinovasi, dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” kata Bripka Sutrisno.

Warisan Dunia

Berkat mahir mendalang, dia menyatakan bersyukur bisa mendapatkan kesempatan untuk sekolah perwira. Dia berterima kasih atas apresiasi yang diberikan dari Kapolri, juga berterima kasih kepada Kapolda Jateng dan Kapolres Wonogiri.

Kecakapan mendalang wayang kulit, ungkap Bripka Sutrisno, tidak didapatkan secara instan. Tapi melewati proses belajar dan giat berlatih sejak dia menjadi Anggota Polri. ”Yang itu, kemudian kami perdalam dengan belajar mendalang secara intens sejak delapan tahun terakhir ini,” ujarnya sembari menambahkan sudah puluhan kali menerima order mendalang.

Melalui kesempatan mendalang, Bripka Sutrisno, senantiasa memanfaatkannya sebagai sarana komunikasi dan sosialisasi penyampaian materi Harkamtibmas kepada masyarakat. ”Alhamdulillah, ternyata ini cukup mengena dan menjadi sesuatu yang sangat efektif,,” kata Bripka Sutrisno.

Kancahnya di jagad pakeliran wayang kulit, menjadi wujud nyata dalam ikut serta nguri-uri kesenian wayang yang adi luhung. Sebagaimana diketahui, wayang kulit telah ditetapkan sebagai warisan dunia oleh Unesco sejak Tanggal 7 Nopember 2003.

Melalui lembaga internasional Unesco, yakni organisasi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang membidangi masalah Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan, menetapkan wayang menjadi mahakarya kebudayaan yang mengagumkan. Menjadi warisan budaya yang indah dan berharga sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity.
Bambang Pur