blank
Ki Joko Kuncoro, sutradara yang juga memerankan Petruk

JEPARA (SUARABARU.ID) – Wayang orang Dinar Budaya Kancilan, Kecamatan Kembang, Jepara saat “mbabar” atau pentas perdana, Minggu ( 20/8-2023) membawakan cerita Petruk Dadi Ratu. Pentas berlangsung di depan balai Desa Kancilan. Pentas yang berhasil memukau ratusan penonton ini dihadiri juga oleh anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah Andang Wahyu Triyanto, pegiat budaya Amin Ayahudi dan Hadi Priyanto.

Dalam pentas ini dibuka dengan tari gambyong Dinar Budaya dan Bambangan Cakil oleh Ani Sulasmi guru tari SMPN 1 Jepara, Hana Tri Wikrama SMPN 1 Bangsri dan Satria Khoirul Dani SMPN 1 Jepara yang tampil atraktif dan menarik.

blank
Anggota DPRD Jateng Andang Wahyu Triyanto yang memerankan Prabu Kresno

Dalam pentas ini ada sejumlah seniman senior yang tampil diantarnya Jumarno, Kaolan, Tumar, Timbang, Rebani, Jemuran dan Ki Joko Kuncoro yang menjadi sutradara pagelaran. Anggota DPRD Jateng, Andang Wahyu Triyanto juga tampil memerankan Prabu Kresno. Sementara pengendang adalah Mbah Kunarto Kumis dari Paguyuban Wayang Orang Cakra Budaya.

Tumar, Ketua Dinar Budaya Kancilan dalam kata pengantarnya menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua fihak yang telah mendukung acara. “Ini sebagai ikhtiar untuk nguri-uri budaya Jawa agar tak mati, ” ujarnya

Sementara Andang Wahyu Triyanto mengajak semua warga masyarakat untuk kembali mencintai seni budaya warisan nenek moyang.

blank
Tari Gambyong pembuka acara

Hal senada juga disampaikan oleh pegiat budaya Jepara Hadi Priyanto. ” Kami ucapkan Terima kasih kepada warga Desa Kancilan yang masih mau melestarikan seni tradisi, ” tuturnya

Hadi juga mengungkapkan desa Kancilan adalah salah satu desa yang memiliki banyak seni tradisi seperti wayang orang, ketoprak, ande-ande lumut, hingga barongan.

Sinopsis

Petruk Dadi Ratu adalah menjadi sebuah lakon pewayangan yang sarat dengan makna. Lakon ini mengisahkan tentang Petruk, anggota Punokawan yang tiba-tiba menjadi raja atau ratu karena pusaka titipan.

blank
Bambangan Cakil yang tampil atraktif dan menarik

Sebenarnya Petruk mendapat mandat dari Prabu Puntadewa untuk merawat pusaka miliknya, yakni Jamus Kalimasada. Singkat cerita, Petruk yang kemudian kabur membawa pusaka itu, kemudian menaklukan kerajaan Rancang Kencono dan menjadi ratu disana.

Cerita Petruk dadi Ratu sesungguhnya sebuah kritik terhadap perilaku dan mentalitas para pemimpin yang lupa diri akan asalmuasal diri dan kewajibannya sebagai pemimpin.

Cerita ini sesungguhnya menjadi kritik dan oto kritik yang selalu relevan dalam tiap zaman sekaligus mengingatkan bahwa kita harus selalu mawas diri sekaligus tidak mengkhianati jati diri dan asal usulnya

Hadepe