KUDUS (SUARABARU.ID) – Polres Kudus menggelar Latihan Sistem Pengamanan Markas Komando, atau Sispam Mako, Selasa (15/8).
Latihan ini sebagai bentuk antisipasi gangguan keamanan yang menyasar Mako Polres Kudus, termasuk aksi terorisme.
Kapolres Kudus AKBP Dydit Dwi Susanto melalui Wakapolres Kompol Satya adi Nugraha menyebut, latihan sistem pengamanan mako bertujuan mengantisipasi dan mencegah upaya pengerusakan dan serangan fisik terhadap Mako Polres Kudus dan barang Inventaris.
“Sistem pengamanan mako ini bertujuan untuk mengantisipasi dan mencegah upaya pengrusakan dan serangan fisik terhadap Mako Polres Kudus dan barang inventaris yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab,”ujar Kompol Satya adi Nugraha saat memimpin latihan Sispam Mako.
Dirinya mengungkapkan, latihan simulasi yang mana diikuti oleh seluruh personel yang di gelar di seputaran Polres Kudus mengedepankan atau mengacu Prosedur Tetap Sistem Pengamanan Markas Komando (Protap Sispam Mako).
Menurutnya, kesiapsiagaan menjaga kondisi aman di Mako Kudus, melatih personel terhadap situasi yang setiap saat bisa berubah. Dalam latihan ini, diperagakan penggunaan alat khusus pengamanan Mako, hingga penggunaan senjata api.
“Latihan ini untuk melatih kesiapsiagaan Mako menghadapi berbagai ancaman yang diikuti oleh personel yang berpakaian dinas serta polisi yang berpakaian sipil atau dalam penyamaran,“ sambungnya.
Personel yang bertugas juga disiapkan untuk mengantisipasi ancaman yang membahayakan keselamatan bersama termasuk tindakan terorisme.
Proses kesiapsiagaan pengamanan di awali dari bunyi alarm stelling tanda ancaman keamanan berskala tinggi yang mengganggu keamanan mako Polres Kudus. Selanjutnya, di ikuti penempatan ploting seluruh personel di seputaran area Mako Polres Kudus.
Kemudian, Wakapolres memeriksa seluruh keadaan Mako dan kesiapan seluruh personel yang sudah menempati posisi di titik-titik rawan (Pos-Pos) yang telah ditentukan di sekitar Mako Polres Kudus. Untuk memastikan keadaan dalam keadaan aman dan kondusif.
“Jika terjadi gangguan, semua personel sudah tahu apa yang harus dilakukan. Semua harus siap mengantisipasi kondisi yang membahayakan,” pungkasnya.
Ali Bustomi