KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID) – Kebakaran hutan melanda kawasan Perhutani di petak 26 dan 27 Gunung Andong, Dusun Temu Kidul, Desa Jogoyasan, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Kamis (10/8/2023) siang.
Petugas Resort Pemangku Hutan (RPH) Ngablak langsung memonitor kondisi kawasan perhutani dan memantau sumber kepulan asap. Begitu pula Kapolresta Magelang Kombes Pol Ruruh Wicaksono, segera mendatangi lokasi kejadian.
Dalam peristiwa itu terdapat rumput ilalang kering yang terbakar. Itu merupakan lahan milik Perhutani dan tidak digunakan untuk wisata atau pertanian, serta jarang dilewati warga. Tidak ada korban jiwa manusia dalam kejadian itu.
Penyebab kebakaran belum diketahui secara pasti. Namun, kemungkinan adalah serapan panas dari kondisi tanah kering dan ilalang dalam jumlah yang banyak.
Lokasi kejadian berada jauh dari pemukiman penduduk, dengan tebing curam serta kondisi yang sulit dijangkau oleh manusia. Jarak lokasi kebakaran dari pemukiman penduduk kurang lebih 8 kilometer (km), bisa ditempuh selama dua jam berjalan kaki.
“Kami telah mengambil langkah koordinasi dengan instansi terkait, Perhutani, BPBD, relawan masyarakat peduli api (MPA) basecamp Gunung Andong dan warga. Berupaya melaksanakan pemadaman serta melakukan teknik penyekatan agar api tidak menjalar,” jelasnya.
Kapolresta minta pengelola basecamp segera menutup semua kegiatan di sekitar lokasi agar steril.
Kombes Pol Ruruh juga mengatakan, ada 25 orang dari unsur Perhutani, masyarakat, dan MPA Basecamp Gunung Andong berupaya memadamkan api secara manual namun tidak berhasil. Sampai menjelang maghrib kemudian meninggalkan lokasi karena cuaca tidak memungkinkan.
Hingga pukul 20.15 api terpantau mulai mengecil. Itu terlihat dari pos pemantauan Karhutla.
Saat ini petugas dari Perhutani, masyarakat, Personel Polsek dan Koramil masih standby di Pos Pemantauan Karhutla di rumah milik Jazuli, perangkat desa Jogoyasan. Sambil memantau perkembangan kebakaran serta menentukan langkah- langkah selanjutnya.
Kapolsek Ngablak Iptu Suhartoyo menambahkan, api pertama kali diketahui oleh warga sekitar pukul 11.30 di puncak Gunung Andong. Warga kemudian melaporkan kejadian itu kepada pihak kepolisian.
Pengelola basecamp Gunung Andong juga memberikan imbauan kepada para pendaki untuk menghentikan pendakian sementara waktu. Salah satu warga, Sutikno, menilai langkah sterilisasi lokasi puncak Gunung Andong sudah dilakukan secara cepat.
Perhutani Kedu Utara melalui surat nomor: 0470/055.7/KDU/2003 tanggal 11 Agustus 2023 mengeluarkan pengumuman penutupan sementara pendakian Gunung Andong sampai Minggu (13/8/23). Akan dibuka lagi mulai Senin (14/8) bila kondisi sudah aman terkendali.
Eko Priyono