SEMARANG (SUARABARU.ID) – Komunitas Sepeda GBC (Griya Lestari Bike Community) meriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-78 dengan menggelar gowes menyusuri hutan-hutan di Kawasan BSB City, Ngaliyan Semarang pada Minggu (6/8/2023).
Gowes yang dilakukan Komunitas Sepeda GBC kali ini lain dari biasanya. Pasalnya usai melaksanakan gowes, mereka melanjutkan kegiatan dengan beragam lomba dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan 17 Agustus 2023 mendatang (Agustusan-Red).
Komunitas GBC terbentuk pada 7 Juni 2020 yang anggotanya merupakan warga Perumahan Griya Lestari Kota Semarang. Sejak Pandemi Covid-19, saat orang-orang harus bekerja dari rumah (WFH), sebagian masyarakat Perumahan Griya Lestari berinisiatif melakukan olahraga gowes, untuk menjaga kebugarannya.
Bahkan saat Pandemi Covid-19, di jalan-jalan sering terlihat banyak orang bersepeda beriring-iringan untuk berolahraga atau sekedar refreshing menghilangkan kepenatan karena tidak diperbolehkannya beraktivitas di luar rumah.
“Iya, untuk menjaga kesehatan agar tubuh tetap bugar, makanya banyak orang berolahraga bersepada. Pada saat itu toko sepeda pada booming akan penjualan sepeda, karena hampir semua orang beli sepeda,” kata Hariri Siswanto, salah satu anggota Komunitas GBC kepada Suarabaru.id, Senin (7/8/2023).
Hariri menyebut, teman-teman di perumahan setempat mencoba untuk mengakomodir kegiatan gowes untuk kebugaran, hingga terbentuklan Komunitas Sepeda GBC yang pesertanya dari kalangan Perumahan Griya Lestari.
“Kalau ada kegiatan yang membutuhkan uang, kita akan mengumpulkannya secara spontan, misalnya untuk makan-makan dan lainnya,” ujar dia.
“Tujuan kita hanya untuk kebugaran dan bersenang-senang saja, karena untuk melangkah ke program lain belum memungkinkan, mengingat anggota kita masih pasang surut,” tukasnya.
Ia berharap komunitas GBC akan terus bertambah, tidak tumbang satu per-satu. Karena olahraga harus jalan terus.
Hariri mengaku, mengikuti gowes ini memiliki kepuasan sendiri. Dengan melewati rute yang bervariasi, ada kesan dan kepuasan sendiri. “Kadang melewati jalan aspal, bebatuan kasar, kadang masuk hutan, kadang juga menyeberangi sungai, pokoknya kita olahraga dan fun-fun saja yang pastinya banyak cerita lucu yang terjadi,” terangnya.
“Pernah kita masuk hutan dan tidak tahu jalan, ya nyasar sana sinilah. Tapi karena bareng-bareng ya asyik saja, hingga akhirnya ketemu juga jalan keluarnya,” ucap dia.
Ning S