Bupati Kebumen Arif Sugiyanto dan Wakil Bupati Ristawati Purwaningsih bersama para bidan pada HUT ke-72 IBI, Minggu 30/7.(Foto:SB/Kominfo Kbm)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Bupati Kebumen Arif Sugiyanyo mengungkapkan, bidan memiliki peran penting dalam ikut menangani kasus stunting.

Apalagi momentum memperingati Hari Ulang Tahun yang ke-72, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kebumen diharapkan dapat membantu lebih serius dan berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam penanganan kasus stunting di Kabupaten Kebumen.

Bupati Arif Sugiyanto menyampaikan hal tersebut pada peringataan HUT IBI ke-72 di Aula Setda Kebumen, Minggu (30/7/). Acara juga dihadiri Wakil Bupati Kebumen Ristawati Purwaningsih serta sekitar 1.200 anggota IBI.

Bupati menyampaikan, sesuai tupoksinya, IBI diharapkan masih tetap satu langkah dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.

Menurutnya, tugas para bidan sangat luar biasa karena dapat meningkatkan kesehatan, dan keselamatan masyarakat untuk pembangunan kesehatan yang berkesinambungan.  Bidan juga harus membantu dalam penurunan angka kematian ibu (AKI), dan angka kematian bayi (AKB).

Bupati Arif Sugiyanto didampingi Wakil Bupati Ristawati Purwaningsih memotong tumpeng peringatan HUT ke 72 IBI, Minggu 30/7.(Foto:SB/Kominfo Kbm)

Bupati menegeskan,  dalam penanganan stunting ada tim pendamping keluarga dan Bidan desa dilibatkan dalam Tim keluarga bersama dengan Kader Tim Penggerak  PKK serta gabungan organisasi wanita (GOW) .

“Stunting kita masih tinggi, perlu kolaborasi semua pihak dalam penanganan ini, dimana bidan punya peran penting yang harus terus ditingkatkan,”tambah Arif Sugiyanto.

Bidan Berada di Masyarakat

Ketua IBI Kebumen Lusi Sumartini menyatakan, IBI sampai saat ini masih fokus dalam mengurangi angka kematian ibu, bayi dan balita, serta stunting.

“Kita bersama-sama dengan pemerintah hingga ke tingkat bawah, karena bidan berada di masyarakat,” ucap Lusi.

Menurut Lusi, IBI Kebumen juga mendukung pencapaian pelayanan program KB yang dilakukan BKKBN di Kabupaten Kebumen. Bahkan, IBI terus menjalin koordinasi dan kerja sama dengan BKKBN untuk menurunkan angka stunting, dan AKI-AKB.

“Kami minta bidan di lapangan bekerja keras dan menjadi bagian garda terdepan untuk memberikan layanan primer kesehatan pada masyarakat,”kata Lusi.

Ketua IBI Kebumen itu menjelaskan, para bidan di puskesmas, rumah sakit, klinik dan persalinan, bagian dari tim untuk bekerja sama dengan dokter, perawat, dan tim kesehatan lain untuk meningkatkan layanan primer.

Bidan, lanjut Lusi, secara langsung melakukan skrining kesehatan remaja dan calon pengantin, deteksi dini risiko komplikasi obstetri, dan menolong persalinan normal.

“Bidan juga memfasilitasi pemberian ASI eksklusif, asupan gizi yang baik bagi bayi, penyaluran makanan balita, penimbangan, pengukuran balita, imunisasi dan deteksi dini tumbuh kembang anak,”ujar Lusi.

Komper Wardopo