blank
BENDERA - Ketua DPD AMPI Kota Tegal terpilih, Bagas Satya Indrana menerima bendera pataka. (Foto: Sutrisno)

TEGAL (SUARABARU.ID) – Setelah 10 tahun mati suri, akhirnya Bagas Satya Indrana terpilih menjadi Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Kota Tegal. Bagas terpilih secara aklamasi pada Musyawarah Daerah (Musda) DPD AMPI IX Kota Tegal yang dilaksanakan di Hotel Bahari Inn Kota Tegal, Sabtu (29/7/2023).

Musda dibuka oleh Ketua DPD AMPI Provinsi Jawa Tengah, Bondan S Bomo Aji sekaligus meyerahkan bendera petaka AMPI kepada Bagas. Bondan mengaku kurang bisa memahami atas kevakuman AMPI Kota Tegal hingga puluhan tahun. “Karena saya sudah sepakat bahwasannya yang lalu tidak ingin kita bicarakan dan yang di fokuskan adalah kedepan,” kata Bondan.

Menurut Bondan, pada prinsipnya AMPI yang saat ini kepengurusan periode 2023-2028 tidak mau tahu dengan masalah yang lalu. “Yang ingin kita bangun adalah bagaimana kita manatap AMPI kedepan demi kemajuan bangsa dan negara kita. Intinya itu,” ujar Bondan.

Ketua DPD AMPI Kota Tegal terpilih Bagas Satya Indrana berjanji akan menghidupkan kembali AMPI Kota Tegal yang telah lama mati suri. “Bertepatan dengan bonus demografi kita masuk ke sekolah-sekolah SMA, ke Kampus. Kita ajak temen-muda anak milenea, generasi Z ini bisa berkontribusi untuk Kita Tegal melalui AMPI,” terang Bagas.

“Kita punya idiologi karya kekaryaan yang sangat cocok menghadapi bonus demografi untuk Indonesia maju. Insya Allah AMPI Kota Tegal akan berkibar di seluruh kecamatan yang ada,” tutupnya.

Sementara Wali Kota Tegal, H Dedy Yon Supriono dalam sambutannya yang disampaikan oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Tegal, Budi Saptaji menyampaikan, untuk membentuk karakter pemuda harus berpegang teguh kepada jati diri Indonesia, Pancasila dan nilai-nilai luhur.

“DPD AMPI Kota Tegal, harus tetap memiliki akhlak mulia, menjunjung tinggi moralitas terhadap agama, lingkungan dan manusia, bernalar kritis, kreatif (kaya akan ide, gagasan, terobosan dan inovasi), memiliki kebhinekaan global, harus bisa mandiri dan harus membiasakan diri untuk bergotong royong,” jelasnya.

Sutrisno