WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Para siswa SMK Muhammadiyah 5 (Muhima) Purwantoro, Wonogiri, Pimpinan Kepala Sekolah (Kasek) Imron Rosyidi SAg, MAg, mendapat edukasi teknik penanggulangan kebakaran. Ini diberikan oleh Regu-1 Damkar Pemkab Wonogiri yang dipimpin Komandan Regu (Danru)-1, Suparno.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pemadam Kebakaran (Damkar) Pemkab Wonogiri, Joko Santosa, Jumat (21/7), menyatakan, edukasi teknik penanggulangan kebakaran diberikan kepada 270 siswa baru. Dilaksanakan bersamaan dengan penyelenggaraan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah).
Kepada para siswa diberikan pemahaman tentang Tugas Pokok Fungsi (Tupoksi) Damkar, pencegahan bahaya kebakaran, teknik pemadaman kebakaran dan penyelamatan. Ini diawali dengan penyampaian teori, yang kemudian dirangkai dengan praktik pelatihan pemadaman api.
Praktik pemadaman api dilakukan memakai tabung Alat Pemadam Api Ringan (APAR), pemadaman secara konvensional menggunakan karung goni basah, dan pemadaman menggunakan mobil unit brandweer.
Joko Santosa, menyatakan, lebih baik melakukan antisipasi pencegahan secara dini, dengan meningkatkan kewaspadaan serta sikap berhati-hati terhadap api. Kasus kebakaran, sering terjadi karena dipicu sikap sembrono dalam memperlakukan api.
Oksigen
Kebakaran dipicu oleh adanya nyala api yang tidak terkendali. Dipahamkan, syarat api dapat menyala manakala ada senyawa dengan oksigen (O2). Sebaliknya, api padam bila tidak didukung adanya oksigen.
Banyak kebakaran yang dipicu oleh tindakan lalai atau semborono. Seperti karena keburu ditinggal pergi selahi tidak tuntas memadamkan api di tungku atau api pembakaran sampah. Juga oleh sebab lain, yang dapat memicu nyala api menjadi membesar tidak terkendali.
Selama 7 bulan terakhir ini, Tim Damkar Pemkab Wonogiri telah memberikan tindakan pemadaman kebakaran sebanyak 25 kali. Itu artinya, rata-rata per bulan di Kabupaten Wonogiri terjadi kebakaran lebih dari 3 kali.
Disamping tugas pokok melakukan bantuan pemadaman, Damkar Pemkab Wonogiri juga memberikan bantuan penangkapan ular sebanyak 25 kali, ngundhuh tawon (lebah) sebanyak 99 kali, dan melepas cincin yang terlanjur melekat di jari tangan sebanyak 9 kali.
Bambang Pur